Siapa Bisa Hentikan Duvan Zapata?

27 Desember 2018 6:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Duvan Zapata usai membobol gawang Juventus. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Duvan Zapata usai membobol gawang Juventus. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
ADVERTISEMENT
Tiga belas menit saja waktu yang dibutuhkan Cristiano Ronaldo untuk menyelamatkan Juventus dari kekalahan di markas Atalanta pada pertandingan Serie A pekan ke-18, Rabu (26/12/2018) malam WIB. Masuk di menit ke-65, Ronaldo membobol gawang Etrit Berisha lewat sundulannya di menit ke-78.
ADVERTISEMENT
Sundulan Ronaldo itu punya arti spesial bagi si pemain. Pertama, karena Juventus sendiri akhirnya mampu mempertahankan rekor tak terkalahkan di Serie A. Kedua, karena dengan gol tersebut Ronaldo memperpanjang rekor apiknya di Boxing Day. Dari enam laga bersama Manchester United dan Juventus dia mampu mencetak empat gol.
Namun, kita cukupkan di sini soal Ronaldo. Sebab, ada satu pemain lain yang lebih layak dijadikan protagonis utama dari pertandingan antara Juventus dan Atalanta tadi. Dia, tak lain, adalah pemain yang membobol gawang Juventus dua kali: Duvan Zapata.
Zapata adalah pemain baru di skuat Atalanta musim ini. Pada musim 2017/18 dia masih berseragam Sampdoria dan menjadi tandem Fabio Quagliarella di lini depan. Catatan 11 gol Zapata musim lalu membuat Atalanta kepincut. La Dea lantas melego Andrea Petagna yang musim lalu cuma mencetak 4 gol.
ADVERTISEMENT
Zapata pun secara otomatis menjadi tumpuan Atalanta di lini depan. Sampai saat ini dia adalah pemain yang paling kerap bermain untuk tim asuhan Gian Piero Gasperini tersebut. Dengan catatan 18 penampilan (13 kali sebagai starter), pemain asal Kolombia ini mengunggul Papu Gomez, Marten de Roon, serta Remo Freuler yang masing-masing sudah tampil 17 kali.
Bagi Zapata, awalnya tidak mudah. Setelah mencetak dua gol ke gawang Hapoel Haifa di kualifikasi Liga Europa, dia absen mencetak gol sampai 12 pertandingan. Gol perdana mantan striker Napoli ini baru tiba kala Atalanta menjalani laga pekan ke-11 menghadapi Bologna. Gol Zapata itu pun jadi gol penentu kemenangan Atalanta atas Rossoblu.
Setelah membuka rekening golnya di Renato dall'Ara, Zapata sempat kembali puasa gol yaitu tatkala Atalanta menghadapi Internazionale dan Parma. Namun, sampai di situ sajalah puasa gol Zapata. Sebab, sejak pertandingan melawan Napoli sampai pertandingan melawan Juventus, Zapata selalu sukses mencatatkan namanya di papan skor.
ADVERTISEMENT
Zapata mencetak gol ke gawang Juventus. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Zapata mencetak gol ke gawang Juventus. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
Dari lima pertandingan Serie A termutakhir, Zapata sukses mencetak delapan gol. Istimewanya lagi, delapan gol Zapata itu juga merupakan semua gol yang berhasil dilesakkan Atalanta dalam kurun waktu yang sama. Kini Zapata telah memecahkan rekor Francesco Totti pada Maret-April 2011. Ketika itu Totti mencetak tujuh gol Roma secara beruntun. Kini, Zapata mencatatkan delapan.
Pada laga menghadapi Juventus, Zapata menunjukkan bahwa dia adalah penyerang yang komplet. Gol pertama dia cetak berkat sentuhan yang lembut dan kelincahan serta kekuatan tubuh untuk menghindari penjagaan Leonardo Bonucci. Sedangkan, gol kedua datang lewat kelihaiannya mencari celah di area sempit serta akurasi sundulannya. Sayangnya, dua gol Zapata itu memang tak cukup untuk memenangkan timnya.
ADVERTISEMENT
Dengan dua golnya ke gawang Juventus tadi Zapata kini sudah punya koleksi sembilan gol. Catatan itu mendekatkannya dengan rekor pribadinya yakni 11 gol pada musim lalu. Ditambah dengan tiga assist yang sudah dia torehkan, penyerang 27 tahun itu berarti sudah berkontribusi atas 36 persen gol Atalanta musim ini.
Saat ini Zapata memiliki rasio 0,5 gol per pertandingan. Laju tersebut berpotensi membawa Zapata ke angka 19 gol pada musim ini. Pertanyaannya, akankah Zapata mampu menjaga konsistensi untuk bisa sampai ke sana?