'Simon Out!' Menggema di GBK, McMenemy Membela Diri

10 September 2019 23:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teriakan "Simon Out!" menggema tatkala peluit akhir pertandingan Timnas Indonesia melawan Thailand berbunyi. Itu merupakan wujud kekecewaan suporter terhadap Simon McMenemy lantaran performa skuat Garuda tak kunjung meyakinkan sejak ia latih.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan sebelumnya, Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia. Sementara pada Selasa (10/9/2019) ini, Evan Dimas dan kolega keok dengan skor telak 0-3 dari tim 'Gajah Putih'.
Penampilan para pemain Indonesia jelas menjadi sorotan karena hasil-hasil itu. Tapi, sorotan paling tajam salah satunya dialami oleh McMenemy sendiri.
Sang pelatih lantas buka suara. Ia berusaha untuk memaklumi berbagai seruan "out!" terhadapnya.
Menurut dia, semua orang berhak berpendapat, termasuk para suporter. Ia mengaku tak bisa melakukan kontrol terhadap hal itu.
Namun, untuk saat ini McMenemy menegaskan bahwa ia masih layak mengarsiteki tim Merah Putih. Hanya, ia mengaku butuh waktu.
"Ya, tentu saja," katanya singkat pada sesi jumpa pers usai laga melawan Thailand. "Setiap orang punya opini masing-masing, termasuk suporter. Saya di sini mewakili 250 juta penduduk yang ada dan tentu tidak semua sependapat dengan saya."
ADVERTISEMENT
"Saya tahu ini sepakbola, memang seperti ini. Saya sudah menduganya akan ada momen-momen seperti ini," lanjutnya.
Hal lain yang McMenemy tegaskan adalah soal ekspektasi. Ia berujar bahwa para suporter mesti sadar soal lawan yang dihadapi. Karenanya, target yang dimiliki tak boleh serampangan.
Perlu diingat pula soal kondisi para pemain saat ini. Menurut McMenemy, sistem dan terutama liga yang ada tak mendukung langkah pemain untuk bergerak ke depan.
Pesepak bola timnas Thailand berebut bola dengan pesepak bola Timnas Indonesia Rudollf Yanto Basna (tengah) saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Soal jadwal, misalnya, yang terhitung padat dan baru memasuki tengah musim. Ini berbeda dengan Malaysia, misalnya, yang bahkan sudah berakhir sejak dua bulan lalu.
"Saya agak kaget dengan cemoohan suporter. Tapi saya tetap percaya dengan kemampuan saya. Sangat percaya," tegas McMenemy.
ADVERTISEMENT
"Masalahnya, mungkin terkadang ekspektasi tidak realisitis. Kalau bisa realistis, saya pikir saya akan siap mengerahkan segalanya."
"Tapi, kalau ada pertanyaan seperti: 'Coach, kenapa kita tidak menjuarai Piala Dunia?' Jawabannya adalah mungkin kita tidak berada di pesawat yang sama," tuturnya.