Skandal Match Fixing Liga 3: Diimingi Rp 100 Juta, Dilatarbelakangi Judi Bola

20 November 2021 14:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo PSSI Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo PSSI Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepak bola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya skandal pengaturan skor di kompetisi Liga 3. PSSI mengkonfirmasi pelaku diiming-iming uang hingga Rp 100 juta.
ADVERTISEMENT
Komdis PSSI Jawa Timur telah menjatuhkan hukuman ke pelaku bernama Dimas Yopi Perwira Nusa. Yopi didakwa atas tingkah laku buruk di Liga 3 Jatim.
Yopi 'mengatur' jalannya pertandingan Liga 3 Jatim antara Gresik Putra (Gestra Paranane) melawan NZR Sumbersari. Ia menjanjikan uang hingga Rp 100 juta agar Gresik Putra mengalah.
Menurut laporan PSSI Jatim, tindakan Yopi dilatarbelakangi aktivitas judi bola online.
''Dalam surat keputusan Nomor: 001/KOMDIS/PSSI-JTM/XI/2021, dijelaskan bahwa Yopi melakukan percobaan suap di pertandingan NZR Sumbersari lawan Gresik Putra pada 12 November lalu,'' bunyi keterangan resmi PSSI Jatim, Jumat (19/10).
Selain skandal di laga melawan NZR Sumbersari, Gresik Putra juga terlibat dalam pertandingan Liga 3 lainnya melawan Persema Malang. Ketiga klub tersebut, Gresik Putra, NZR Sumbersari dan Persema Malang, berada satu grup di Grup B Liga 3 Jatim 2021.
ADVERTISEMENT
Gresik Putra juga diminta mengalah saat melawan Persema. Terkait hal itu, Komdis PSSI Jatim juga sudah menjatuhkan hukuman ke dua pemain Gresik Putra, Andy Cahya dan Hendra Putra Satria, dan kitman Gresik Putra, Desly Galang Ramadani. Mereka dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan.
Laga Gresik Putra melawan NZR Sumbersari dan Persema Malang sendiri berakhir dengan kekalahan untuk Gresik Putra. Saat melawan NZR Sumbersari, mereka kalah tipis 0-1. Di laga melawan Persema, Gresik Putra kalah 1-5.