Solari Akui Madrid Jalani Musim yang Sangat Sulit

6 Maret 2019 7:00 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santiago Solari di laga Ajax Amsterdam vs Real Madrid. Foto: Santiago Solari
zoom-in-whitePerbesar
Santiago Solari di laga Ajax Amsterdam vs Real Madrid. Foto: Santiago Solari
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan, Real Madrid gugur dalam dua turnamen yang mereka ikuti. Rabu (27/2/2019), di Santiago Bernabeu Madrid tersingkir di ajang Copa del Rey usai dikalahkan Barcelona dengan skor 0-3.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Rabu (6/3/2019) dini hari WIB, Madrid tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Anak buah Santiago Solari kalah dalam laga leg kedua menghadapi Ajax Amsterdam dengan skor 4-1 pada pertandingan yang dilangsungkan di Santiago Bernabeu.
Madrid kalah agregat dengan skor 5-3 setelah di pertemuan pertama mereka hanya menang dengan skor 2-1.
Kegagalan menembus babak perempat final Liga Champions menjadi yang pertama bagi Madrid setelah delapan musim terakhir. Catatan ini terlihat tragis karena sebelumnya Madrid begitu digdaya setelah tiga musim terakhir selalu meraih trofi si 'Kuping Besar'.
Menghadapi Ajax, Madrid tampil begitu buruk. Khususnya di lini belakang, empat bek yang dimainkan oleh Solari yakni Nacho, Raphael Varane, Dani Carvajal, dan Sergio Reguilon tak mampu menahan gempuran Ajax.
ADVERTISEMENT
Kehilangan sosok Sergio Ramos begitu terasa sekali. Hal ini diakui oleh Solari setelah pertandingan selesai.
"Tentu kami kehilangan Sergio Ramos. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pemain lain tentu kami sangat kehilangan sosok kapten," ujar Solari dilansir Marca.
Di laga kali ini, Madrid berhasil tampil menekan dan memiliki banyak peluang. Selama 90 menit pertandingan, Madrid berhasil membuat delapan percobaan ke arah gawang. Bahkan, dua peluang mereka melalui Gareth Bale dan Raphael Varane membentur tiang.
Dari sisi penguasaan bola, Madrid juga unggul atas tamunya dari Belanda itu. Menurut Whoscored, Madrid sukses menguasai 57% bola berbanding 43% penguasaan bola yang dimiliki Ajax.
Namun, Madrid kalah efektif dibanding lawannya kali ini. Ya, Ajax yang juga memiliki delapan percobaan ke gawang berhasil mengonversi setengahnya menjadi gol.
ADVERTISEMENT
Pemain-pemain Ajax merayakan gol Dusan Tadic ke gawang Real Madrid Foto: REUTERS/Susana Vera
Well, tersingkirnya Madrid di Liga Champions kali ini membuat mereka kemungkinan besar tak akan meraih gelar apa pun musim ini. La Liga sudah mustahil didapat oleh Los Blancos karena jarak dengan Barcelona yang berada di puncak klasemen sebanyak 12 poin.
"Musim ini sangat sulit tapi kami di sini harus memperlihatkan mental dan karakter di situasi sulit seperti ini," ucap Solari.
"Apa yang kami mesti lakukan adalah tetap tenang pada momen-momen yang sulit dan mengembalikan situasi ini dengan karakter yang kami miliki. Madrid lebih besar daripada kami dan Madrid selalu kembali dan kembali menjadi kuat," tutup Solari.