Solskjaer Bidik Trofi Premier League: Tak Boleh Tunggu Terlalu Lama

29 Maret 2019 4:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Solskjaer di akhir laga Southampton vs United. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Solskjaer di akhir laga Southampton vs United. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir enam tahun berlalu sejak terakhir kali Manchester United merengkuh gelar juara Premier League pada 2013 lalu. Bersama Ole Gunnar Solskjaer, 'Iblis Merah' coba mengakhiri penantian tersebut.
ADVERTISEMENT
Solskjaer paham betul bagaimana cara menjuarai kompetisi level pertama Liga Inggris tersebut. Rekam jejaknya sebagai pemain adalah bukti. Dia tercatat mengoleksi enam gelar juara liga semasa memperkuat United asuhan Sir Alex Ferguson.
Tantangannya kali ini berbeda karena Solskjaer harus menjalaninya sebagai pelatih. Ya, per Kamis (28/3/2019), manajemen mengangkat pria Norwegia itu dari pelatih interim menjadi juru taktik permanen United untuk tiga tahun ke depan.
Kontrak jangka panjang sudah di tangan Solskjaer berkat rapor apik berupa 14 kemenangan dan dua imbang dari 19 pertandingan. Kini adalah saatnya Solskjaer menetapkan target-target ke depannya. Dan, satu yang menjadi prioritas yakni mengembalikan kejayaan United di Premier League.
"Kami tentu berharap bisa mengangkat trofi Premier League lagi. Itulah tradisi klub ini dan kami tidak bisa menunggu terlalu lama," ujar Solskjaer sebagaimana dilansir oleh Telegraph.
ADVERTISEMENT
Para pemain Manchester United merayakan gol Marcus Rashford. Foto: Reuters/Andrew Boyers
"Namun, kami harus menjalaninya secara bertahap. Karena mengejar tim jarak 15, 16, atau 17 poin tidak akan terpenuhi dalam semalam," katanya.
Seperti kata Solskjaer, sulit bagi United untuk mewujudkan target tersebut di musim 2018/19. Ashley Young dan kolega masih tertahan di posisi kelima dengan 58 poin dari 30 laga atau terpaut 18 angka dari Liverpool di puncak tabel.
Gap besar itu, di mata Solskjaer, menunjukkan bahwa level United masih di bawah tim-tim besar lain macam Liverpool atau Manchester City. Oleh karenanya, sang juru taktik mengultimatum para pemain untuk bekerja keras memangkas kesenjangan kualitas dengan para rival.
"Pemain yang cepat merasa puas tidak akan bertahan di klub ini. Begitu pula pelatihnya. Jadi, saya tak bisa mengandalkan kemenangan-kemenangan sebelumnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ultimatum itu tentu juga berlaku untuk Solskjaer, meskipun dirinya memiliki ikatan tiga tahun dengan United. Lihat apa yang terjadi dengan Jose Mourinho. Dengan sisa kontrak dua tahun, pemilik nama terakhir tetap didepak gara-gara rangkaian hasil minor.
Mourinho gantikan Van Gaal sebagai pelatih Manchester United. Foto: REUTERS/Andrew Yates/File Photo
Agar tak bernasib sama seperti Mourinho dan pelatih-pelatih lain selepas era Ferguson, Solskjaer pun harus mempersembahkan gelar juara Premier League. Penting pula supaya United finis di zona empat besar musim ini sekaligus merebut tiket ke Liga Champions musim depan.
Faktor itu pula yang membuat Solskjaer enggan berbicara terlalu banyak soal proyeksi transfer di musim panas 2019. Sebab, pemain bintang pasti memprioritaskan pindah ke klub yang mentas di Liga Champions.
"Kami berada di posisi sangat bagus untuk menembus Liga Champions. Kepastian mungkin baru pada 12 Mei. Jadi, kami harus memperjuangkan itu dulu sebelum membahas pemain mana yang akan datang dan bertahan," ucap Solskjaer.
ADVERTISEMENT