Stadion Kanjuruhan Terbakar saat Satu Tahun Tragedi, Polisi Beri Penjelasan

2 Oktober 2023 11:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang terbakar pada Minggu (1/10/2023) malam WIB. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang terbakar pada Minggu (1/10/2023) malam WIB. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar kabar Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang terbakar pada Minggu (1/10) malam WIB. Kebakaran itu terjadi saat ada kegiatan doa bersama dalam rangka peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan.
ADVERTISEMENT
Kabar itu diluruskan oleh Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana. Dia mengatakan bahwa api yang muncul tersebut merupakan pembersihan dari rumput dan ilalang di dalam Stadion Kanjuruhan.
"Menyikapi beberapa disinformasi dan isu-isu yang berkembang bahwa Stadion Kanjuruhan dibakar, saya sampaikan hal tersebut tidaklah benar. Yang terjadi adalah pembersihan sisa-sisa potongan rumput dan ilalang dengan cara dibakar yang ada di lapangan rumput Stadion Kanjuruhan," ujar Putu dalam keterangannya, Senin (2/10).
Putu menyampaikan, pembersihan rumput dan ilalang ini dalam rangka renovasi Stadion Kanjuruhan yang dilakukan oleh PT Waskita Karya.
Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang terbakar pada Minggu (1/10/2023) malam WIB. Foto: Dok. Istimewa
"Ini merupakan bagian dari upaya pembersihan karena memang kemarin pada saat proses pembangunan Stadion Kanjuruhan yang hingga saat ini masih berlangsung, rumput dan ilalang sudah sangat tinggi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Di saat bersamaan, kata Putu, sejumlah suporter menggelar doa bersama untuk memperingati satu tahun tragedi Kanjuruhan di area Stadion Kanjuruhan.
"Perlu saya sampaikan juga bahwa di tanggal 1 [Oktober] kemarin rekan-rekan Aremania banyak yang hadir di Stadion Kanjuruhan dalam rangka berdoa bersama membaca Surat Yasin, tahlil sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW," kata dia.
"Kegiatan tersebut dipimpin oleh para tokoh agama, para tokoh masyarakat, rekan-rekan dari komunitas Arema dari berbagai daerah yang ada di Kabupaten Malang berkesempatan hadir di sini dan atas seizin dari Waskita termasuk juga dari rekan-rekan Brantas diberikan akses untuk melihat kondisi dalam stadion," lanjutnya.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana (tengah), di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Senin (2/10/2023). Foto: Dok Polres Malang
Putu menerangkan, kondisi Stadion Kanjuruhan saat ini masih dalam proses renovasi.
"Kondisi dalam stadion saat ini dilakukan pembersihan dalam rangka pembangunan yang masih terus berjalan," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Mungkin itu yang saya sampaikan sebagai upaya meluruskan disinformasi yang beredar bahwa ada yang membakar stadion. Kondisi stadion hingga pagi hari ini kondisi masih dalam proses pembangunan," tutupnya.
Suasana dalam Stadion Kanjuruhan, sepekan setelah tragedi Foto: Abdul Latif/kumparan
Sebenarnya, terkait renovasi Stadion Kanjuruhan masih menjadi pro dan kontra. Dalam acara peringatan setahun tragedi yang menewaskan 135 orang itu, Minggu (1/10), Devi Athok selaku salah satu keluarga korban mengutarakan suaranya.
Terkait dengan renovasi Stadion Kanjuruhan, kata Devi, pemerintah seharusnya mengusut keadilan terhadap keluarga korban yang belum terpenuhi.
"Ini selesaikan dulu laporan model B kami, setelah itu mau renovasi ya silakan terserah. Ini kan milik rakyat bukan milik saya. Kalau rakyat gak setuju ya tolong pertimbangkan lagi. Ini bukti pembunuhan yang terjadi kepada anak saya dan ratusan korban lainnya," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Farusma Verdian