Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Masuk pentas Piala Dunia, bagi Timnas Indonesia, mungkin sebatas angan-angan saat ini. Begitu pula bila ingin menjadi tuan rumah. Butuh dana begitu besar untuk mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
Indonesia sejatinya pernah mencoba untuk ikut penawaran tuan rumah Piala Dunia 2022. Akan tetapi, tak adanya dukungan dari pemerintah membuat upaya PSSI mentah di tengah jalan.
Kini, kisah serupa kembali bersemi. Akan tetapi, Indonesia tak bakal berjalan sendirian. Ada 10 negara yang tergabung dalam ASEAN yang akan mengajukan pencalonan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, di Bangkok, Minggu (23/6/2019) dalam pertemuan antara negara se-Asia Tenggara. Dari pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan antusiasmenya terhadap gagasan tersebut.
Menpora Imam Nahrawi bahkan menilai upaya ASEAN untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 merupakan kabar baik. Ia juga menilai peluang ASEAN untuk mengikuti jejak Jepang-Korea Selatan pada 2002 dan Qatar 2022 terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
Jika berbicara peluang, Indonesia sejatinya punya modal bagus untuk menyelenggarakan event sepak bola. Sebab, berkaca pada 2018 lalu, Indonesia boleh dibilang sukses menjadi tuan rumah Asian Games.
Khusus untuk menyiapkan venue-venuenya, Indonesia sudah punya lima stadion yang bertaraf internasional yang sudah masuk kategori layak lewat penilaian AFC. Kelima stadion tersebut adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Stadion Patriot Candrabragha, Stadion Pakansari, Stadion Wibawa Mukti, dan Stadion Gelora Bumi Sriwijaya.
Meski demikian, Imam menilai masih ada satu stadion yang layak untuk dipertimbangkan menjadi venue Piala Dunia 2034, yakni Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
''Ada satu opsi lagi saya kira layak kita kedepankan kalau bicara venue, yakni Stadion Papua Bangkit. Harus itu karena kemarin saya sempat ke sana melihat kualitas serta dukungan masyarakatnya. Jadi kami akan konsolidasi dulu, suasananya bagaimana, opsinya dan tentu ini butuh waktu,'' ucap Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (24/6).
ADVERTISEMENT
Ya, baru pekan lalu, Imam memantau langsung terkait pembangunan dari stadion yang akan menjadi venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 itu. Politisi PKB ini tak segan memuji Stadion Papua Bangkit, yang dinilainya terbaik setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Saat ini, Stadion Papua Bangkit dinyatakan telah rampung sepenuhnya. Stadion berkapasitas 37 ribu kursi itu dipersenjatai dengan pencahayaan hingga 1.800 lux, yang telah melampaui standar Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sebesar 1.200 lux.
"Ini (stadion) juga bisa menjadi persiapan Olimpiade 2032, bahkan bisa untuk Piala Dunia 2034 karena kita punya satu lagi stadion dengan standar FIFA," ucapnya.