Sudah Tinggal 10 Tahun, Otavio Dutra Ungkap Perkembangan Sepak Bola Indonesia

24 April 2020 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bek anyar Persija, Otavio Dutra. Foto: Dok. Media Persija
zoom-in-whitePerbesar
Bek anyar Persija, Otavio Dutra. Foto: Dok. Media Persija
ADVERTISEMENT
Otavio Dutra tiba di Indonesia pada 2010. Bekal pengalaman berkarier di Serie C Brasil sejak 2004 dan semusim di Ekstraklasa (liga level tertinggi Polandia) membuat Persebaya kepincut meminangnya.
ADVERTISEMENT
Sudah lima klub di kompetisi level tertinggi Indonesia yang ia bela, yaitu Persebaya, Persipura, Gresik United, Bhayangkara FC, dan Persija. Dua di antaranya pernah diantar Dutra meraih gelar juara liga (Persipura pada 2013 dan Bhayangkara pada 2017).
Saat ini, usianya sudah tak lagi muda. Namun, Dutra masih menjadi bidikan klub Liga 1. Bahkan, pelatih Timnas Indonesia waktu itu, Simon McMenemy, memberi rekomendasi agar Dutra bisa dinaturalisasi.
Naturalisasi terealisasi pada 2019. Pewarganegaraan yang dilakukan Dutra menyimpan makna tersendiri.
Keyakinannya untuk beralih warga negara salah satunya didasari perkembangan sepak bola Indonesia yang semakin baik dari tahun ke tahun.
Dutra masih menyimpan kepercayaan sepak bola Indonesia bersaing di level internasional. Dasarnya, ia melihat persaingan di kompetisi semakin ketat. Kehadiran beberapa bintang dunia juga membuat sepak bola Tanah Air mulai dilirik banyak orang.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Michael Essien yang membela Persib Bandung pada 2018, Peter Odemwingie (Madura United), dan Mohamed Sissoko (Mitra Kukar). Terbaru, rekannya di Persija juga tak kalah tenar, yaitu Marco Motta—mantan pemain Juventus dan Timnas Italia.
Pemain Timnas Indonesia Otavio Dutra saat menjalani latihan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Jujur, menurut saya sudah ada perkembangan sangat bagus di liga sendiri. Bisa dilihat setiap tahun kompetisi lebih ketat. Banyak pemain dari luar negeri mau datang ke Indonesia karena sudah tahu di sini kompetisi sangat bagus,” kata Dutra saat dihubungi pada Jumat (24/4/2020).
Optimisme Dutra begitu tinggi. Perlahan tapi pasti, ia yakin kekurangan bisa diperbaiki.
Setelah membandingkan dengan Brasil, infrastruktur dan wasit Indonesia menjadi dua aspek yang menurut Dutra perlu ditingkatkan.
“Perbedaan yang paling terlihat adalah infrastruktur. Lapangan lebih bagus di Brasil dibandingkan dengan di sini. Selain itu, kualitas wasit lebih bagus di sana (Brasil).”
ADVERTISEMENT
“Namun, seperti yang tadi saya bilang, dari 2010 ketika saya datang di Indonesia sampai tahun 2020 ini sudah jelas kualitas jauh lebih bagus daripada dulu. Saya berharap semoga setiap tahun liga dan prestasi sepak bola Indonesia bisa lebih bagus lagi,” ujar Dutra.
Dutra percaya Indonesia akan meraih prestasi. Dia juga berharap kemampuannya masih bisa berguna buat Timnas ataupun sebagai pelatih di kemudian hari.
Saat ini, terpenting buat dirinya ialah berjuang bersama Persija Jakarta. Ia ingin membuat pelatih Timnas terkesan dengan kemampuannya.
Sayang, Dutra baru tampil satu kali dari tiga laga 'Macan Kemayoran' sebelum Liga 1 2020 berhenti akibat wabah virus corona.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT
---
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.