Suporter Wanita Ngaku Aman Berkat Pembatasan Alkohol di Piala Dunia

11 Desember 2022 19:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Qatar bersorak menjelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar, antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Minggu (20/11/2022). Foto: Karim Jaafar/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Qatar bersorak menjelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar, antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Minggu (20/11/2022). Foto: Karim Jaafar/AFP
ADVERTISEMENT
Pembatasan konsumsi minuman alkohol selama Piala Dunia 2022 di Qatar sempat menuai banyak kritik. Namun, itu berbanding terbalik dengan rasa aman yang diperoleh beberapa suporter wanita yang datang untuk menonton langsung ajang empat tahunan itu.
ADVERTISEMENT
Suporter wanita asal Inggris, Ellie Moloson, sebelumnya berpikir bahwa menonton pertandingan Piala Dunia secara langsung di stadion akan berbahaya bagi wanita. Namun, kenyataan berkata lain saat Moloson tiba di Qatar.
Suporter Qatar berfoto saat pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar, antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Minggu (20/11/2022). Foto: Karim Jaafar/AFP
Moloson juga merupakan seorang aktivis yang berjuang melawan seksisme dalam dunia sepak bola bagi wanita. Ia bergabung dengan gerakan 'HerGameToo' dan menjadi duta kampanye.
Sebelum Moloson berangkat ke Qatar, ayahnya merasa sangat khawatir, sehingga ia menemani putrinya untuk menonton Piala Dunia. Kendati demikian, kekhawatiran tersebut sama sekali tak terjadi sebab di sana sangat aman.
Wanita 19 tahun itu mengeklaim kondisi tersebut terjadi karena pembatasan konsumsi alkohol selama Piala Dunia. Jadi, tidak ada orang yang bersikap melampaui batas dan melakukan praktik seksisme karena mabuk.
Ilustrasi Penggemar Inggris di luar stadion setelah pertandingan. Foto: Hamad I Mohammed/REUTERS
"Saya rasa itu karena masyarakat yang bersikap konservatif secara sosial. Alkohol bisa mendorong seseorang untuk melakukan pelecehan seksual daripada perkelahian," tambah Moloson.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Moloson juga menyiratkan mengenai suasana yang ada di dalam stadion. Meskipun ia menyukai adu rivalitas sesama suporter, suasana yang lebih hikmat di Qatar membuat semuanya terasa lebih tenang.
"Saya suka adu rivalitas dan atmosfer stadion yang heboh seperti di Inggris. Anda tidak akan banyak mendapatkan hal tersebut di sini., sangat berbeda. Dengan ketenangan, semuanya jauh lebih menyenangkan, lebih ramah keluarga," pungkasnya.
Suporter Meksiko menyaksikan pertandingan Grup C Piala Dunia 2022 Qatar antara Meksiko melawan Polandia di Stadion 974, Doha, Qatar. Foto: Jennifer Lorenzini/REUTERS
Tak hanya Moloson, suporter wanita lain asal Argentina, Ariana Gold, juga menggarisbawahi kebijakan pembatasan alkohol sebagai salah satu faktor munculnya rasa aman. Ia sebelumnya juga berpikir bahwa Qatar akan tidak aman bagi wanita.
"Sebelum berangkat ke Qatar, saya berpikir di sana adalah area khusus bagi pria saja sehingga tak aman bagi wanita. Namun, saya sangat nyaman di sini," tutur Ariana.
ADVERTISEMENT
"Atmosfer di stadion tetap seru meskipun tak ada orang yang minum alkohol. Itu malah membuat semua orang bersikap bijaksana," tandasnya.
Adapun sebetulnya minuman beralkohol masih tersedia pada beberapa bar dan hotel di Qatar. Namun menurut Euro Sport, suporter hanya diperbolehkan minum alkohol di tempat yang ada lisensi khusus. Jika tidak, mereka didenda 700 pounds (setara Rp 13 juta).
Penulis: Hamas Nurhan R T