Takluk dari Girona, Madrid Kembali Jauh dari Barcelona

17 Februari 2019 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gagal selesaikan peluang, Karim Benzema kesal. Foto: REUTERS/Susana Vera
zoom-in-whitePerbesar
Gagal selesaikan peluang, Karim Benzema kesal. Foto: REUTERS/Susana Vera
ADVERTISEMENT
Real Madrid gagal melanjutkan rekor kemenangan lima laga La Liga secara beruntun di Santiago Bernabeu, Minggu (17/2/2019) petang WIB. Menghadapi Girona, Los Blancos malah takluk 1-2.
ADVERTISEMENT
Gol sundulan Casemiro pada babak pertama dibalas dengan gol Cristhian Stuani dan Portu pada babak kedua.
Dengan hasil ini, Madrid duduk di posisi ketiga klasemen sementara La Liga dengan ketertinggalan 9 poin dari Barcelona, yang masih berada di puncak klasemen. Dari sisi Girona, hasil ini memutus tren selalu kalah di empat laga liga terakhir.
***
Meski tetap bermain dengan formasi 4-3-3 seperti ketika menaklukkan Ajax Amsterdam 2-1, bukan berarti tidak ada perubahan dalam susunan kesebelasan Madrid di laga ini.
Alvaro Odriozola mengisi pos full-back kanan, sementara Marcelo Vieira menggantikan Sergio Reguilon di posisi full-back kiri. Lalu, Raphael Varane kembali menjadi tandem Sergio Ramos di bek tengah. Luka Modric tak tampil, sehingga Dani Ceballos ditunjuk menggantikannya untuk peran gelandang ‘nomor 8’.
ADVERTISEMENT
Kemudian Marco Asensio dan Lucas Vazquez berada di sayap kiri dan kanan untuk membantu Karim Benzema untuk mencetak gol. Di sisi lain, Girona menurunkan skuat terbaiknya dalam formasi 4-1-4-1. Termasuk Christian Stuani, yang telah mencetak 12 gol di La Liga musim ini.
Laga ini berjalan sengit pada babak pertama. Madrid kesulitan membongkar pertahanan Girona yang secara disiplin merapatkan jarak antarlini dekat dari kotak penalti ketika tak menguasai bola. Absennya Modric membuat Madrid seperti kehilangan daya kreasinya dalam urusan mencetak gol.
Sehingga, tak jarang Madrid hanya melakukan operan tanpa tujuan yang jelas, atau melancarkan tembakan putus asa ketika mendekati atau telah berada di kotak penalti. Hingga babak pertama tuntas, Madrid menguasai bola sebanyak 62% dan mampu melancarkan 8 tembakan.
ADVERTISEMENT
Perayaan gol Casemiro ke gawang Girona. Foto: REUTERS/Susana Vera
Namun, satu-satunya gol yang mereka ciptakan pada babak pertama justru tiba dalam skema bola mati. Tak lama setelah eksekusi tendangan sudut dilancarkan pada menit ke-25, Toni Kroos bisa melancarkan umpan lambung yang mampu diubah Casemiro menjadi gol melalui kepalanya.
Di sisi lain, Girona terlihat berbahaya melalui skema serangan balik cepat. Bahkan, pasukan Eusebio Sacristan itu hampir mencetak gol ketika laga berjalan 2 menit. Prosesnya bermula dari lemparan ke dalam, dan berakhir dengan insiden Stuani dan kiper Thibaut Courtois bertabrakan di kotak penalti.
Setelah tertinggal 0-1 di babak pertama, Sacristan memanfaatkan dua substitusi untuk Girona. Pertama, menggantikan Pere Pons dengan Aleix Garcia di pos gelandang tengah dan Pedro Porro dengan Anthony Lozano di sayap kiri. Kehadiran keduanya membuat Girona mendapatkan kekuatan ekstra.
ADVERTISEMENT
Selama 20 menit awal babak kedua, Girona mampu melancarkan total 6 tembakan melalui skema serangan balik cepat. Sementara, Madrid Cuma mampu melancarkan 4 tembakan dalam kurun waktu tersebut. Terus dibombardir, akhirnya pertahanan Madrid roboh juga pada menit ke-65.
Para pemain Girona merayakan gol di depan para fans Madrid yang marah. Foto: REUTERS/Susana Vera
Prosesnya bermula dari serangan balik cepat yang berakhir dengan sundulan Stuani. Upaya striker berkebangsaan Uruguay itu memang hanya membuat bola mengenai mistar gawang, namun Douglas Luiz berhasil melancarkan tembakan yang membuat Ramos terpaksa melakukan aksi licik.
Sayangnya, aksi Ramos menghalau bola dengan tangannya diketahui wasit. Bek berkebangsaan Spanyol itu mendapatkan kartu kuning, dan Stuani berhasil mencetak gol melalui titik putih. 10 menit setelah gol itu, giliran Portu yang berhasil mencetak gol kembali melalui skema serangan balik cepat.
ADVERTISEMENT
Madrid bukannya tanpa upaya, mengingat pelatih Santiago Solari telah mengganti Vazquez dengan Vinicius Junior dan Asensio dengan Gareth Bale hingga Dani Ceballos dengan Mariano secara bertahap. Namun, di akhir laga, Ramos malah kembali mendapatkan kartu kuning.
Dengan kondisi skuat yang pincang, Madrid kesulitan mencetak gol hingga laga tuntas. Sehingga, kekalahan 1-2 bagi tim yang telah juarai Liga Champions sebanyak 13 kali itu harus diterima dengan lapang dada.