Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Taliban Akan Tetap Izinkan Laga Sepak Bola Bergulir di Afghanistan
24 Agustus 2021 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Afghanistan telah diambil alih oleh Taliban. Hal itu berdampak pada setiap aspek kehidupan warganya, bukan tak mungkin juga berdampak pada olahraga. Namun, Taliban menyatakan bakal tetap mengizinkan pertandingan sepak bola terus bergulir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Marca, laga sepak bola teranyar yang digelar setelah Taliban berkuasa di Afghanistan adalah Attack Energy Club vs Herat Money Changers dalam Liga Premier Herat pada 19 Agustus 2021.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Herat tersebut, Attack Energy Club menang dengan skor 1-0 melalui gol penalti dari Farzad Ataie. Mereka pun berhak untuk tampil di Liga Super Afghanistan 2021.
Sebelumnya, ada rumor yang beredar bahwa Taliban melarang laga sepak bola di Afghanistan selama pemerintahan pertama mereka dari tahun 1996-2001. Marca memaparkan bahwa itu ternyata hanya isapan jempol.
Pasalnya, menurut Carlos Igualada, penulis buku ‘Terorisme dan Olahraga’, sepak bola justru digunakan Taliban untuk menyampaikan pesan kepada warga Afghanistan.
“Sepak bola adalah salah satu olahraga yang digunakan oleh rezim Taliban antara tahun 1996 dan 2001 untuk menarik warga, dan dengan cara ini menjadi alat yang berguna untuk menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat,” kata Igualada, dikutip dari Marca.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Taliban memberlakukan aturan khusus dalam pertandingan tersebut. Para pemain dilarang memakai celana pendek, dan apabila melanggarnya akan dihukum.
Salah satu tim yang mendapatkan hukuman itu adalah tim dari Pakistan. Mereka bermaksud untuk tampil dalam tur musim panas mereka di Afghanistan pada 2000. Namun, mereka malah ditangkap dan dicukur rambutnya karena memakai celana pendek.
Kendati demikian, Taliban ikut menyokong pendanaan tim nasional Afghanistan. Hal tersebut disampaikan oleh Mohammad Isaq, kapten timnas kala itu.
“Mereka (Taliban) memutuskan gaji untuk setiap pemain dan membiayai semua pengeluaran yang berasal dari pemeliharaan klub. Total ada 12 tim yang bertanding, semuanya di Kabul,” jelas Isaq.
Selain itu, salah satu stadion tempat berlangsungnya pertandingan juga digelar di Stadion Ghazi, Kabul, Afghanistan. Stadion tersebut juga dikenal sebagai tempat Taliban mengeksekusi mati terpidananya.
ADVERTISEMENT
“Ada yang bilang arwah orang yang dieksekusi masih di sini. Terlalu banyak darah yang mengalir di lapangan ini, jadi kami harus meletakkan lebih banyak lapisan tanah di atasnya untuk menyembunyikan semuanya,” ujar Mohammad Nasim, petugas lapangan.
Saat ini, kompetisi terdekat yang masih berlanjut adalah Liga Super Afghanistan 2021. Meskipun tanggalnya belum ditentukan, ratusan pemain muda berbondong-bondong untuk mengikuti kompetisi tersebut.
Penulis: Nurul Azzahra