Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Tenang Saja, Cile Sudah Tahu Cara untuk Menghentikan Ronaldo
28 Juni 2017 14:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Rumus sederhana untuk menghentikan laju Portugal di Piala Konfederasi 2017 ini adalah dengan menghentikan Cristiano Ronaldo. Bukan tanpa alasan, Ronaldo sudah berkontribusi dalam 3 dari 7 gol yang dicetak oleh Portugal dengan catatan ia mencetak 2 dan menyumbangkan 1 assist.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kita tahu peran Ronaldo sangat besar di tim besutan Fernando Santos itu. Dia adalah kunci serangan Portugal. Sejauh ini, Ronaldo bahkan menjadi pemain dengan jumlah tembakan terbanyak di Piala Konfederasi yakni berjumlah 12 tembakan. Selain itu, pemain Real Madrid itu juga merupakan kapten tim yang kepemimpinannya amat berpengaruh di atas lapangan.
Karenanya wajar apabila untuk mematikan Portugal, pertama-tama sebuah tim haruslah mencari cara untuk menghentikan Ronaldo terlebih dahulu. Sialnya, tak mudah menghentikan pemain terbaik dunia empat kali ini. Ronaldo punya 1001 cara untuk lepas dari hadangan lawan, mencari ruang, hingga melepaskan tembakan.
Cile, lawan yang akan dihadapi Portugal pada laga semifinal, tidak sependapat. Menurut sang pelatih, Juan Antonio Pizzi, mereka sudah mengetahui cara untuk menghentikan sang megabintang. Menurut pelatih asal Spanyol itu, Ronaldo sebenarnya hanya bermain bagus jika 10 rekannya yang lain juga sedang bermain bagus.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja kami menganalisis lawan kami setiap kali akan bertanding. Tidak masalah siapapun lawan kami. Ronaldo adalah bagian dari timnya dan tentu saja kami harus mengawasinya dan mengatasi kelebihannya. Dia memang punya banyak kelebihan, tapi kami tidak akan melakukan hal yang spesial, sungguh," ujarnya seperti dilansir dari Soccerway.
"Kemampuan individunya sangat bagus: dia bisa mencetak gol, dia sangat cepat, dia memiliki semangat yang kuat. Kami harus melawan dia. Misalnya, kami akan menghentikannya di udara, di mana dia sangat bagus. Kami akan mencoba mengurangi tekel karena itu berisiko bagi kami."
"Tapi Portugal juga akan bermain sebagai tim, bahkan ketika mereka memiliki pemain seperti Ronaldo. Karena dia membutuhkan rekan satu timnya untuk mengembangkan gayanya dan permainannya," jelas Pizzi.
ADVERTISEMENT
Pizzi memang tak sembarangan. Gaya bertahan dengan memakai pola man-marking plus pressing ketat yang diperagakan anak-anak asuhnya sudah terbukti mampu menghentikan taktis dan cairnya anak-anak muda Jerman. Dengan gaya bertahan yang tak jauh berbeda, bukan tak mungkin apa yang dikatakan Pizzi benar. Terlebih ia menyebut tak ada yang spesial di taktiknya ketika menghadapi Portugal, Kamis (29/6) dini hari nanti.
Kini Pizzi justru hanya berharap anak-anak asuhnya benar-benar bisa tampil apik seperti dalam laga versus Jerman. Terutama untuk Arturo Vidal yang bisa menjadi batu sandungan bagi lini tengah Portugal untuk melancarkan umpan-umpan ke Ronaldo, serta tentunya dua bek tengah mereka, Gonzalo Jara dan Gary Medel, yang diharapkan mampu sigap meladeni Ronaldo.
"Salah satu hal yang menjadi kebanggaan kami adalah kami benar-benar bermain dengan mengandalkan seluruh pemain. Kami adalah tim, tim yang nyata dan ini merupakan upaya kolektif dari 11 pemain di lapangan. Satu-satunya cara agar kami dapat benar-benar sukses adalah jika setiap pemain memberikan yang terbaik," pungkas Pizzi.
ADVERTISEMENT