Tentang 'Diving' Konyol Raheem Sterling yang Dibela dan Dikritik

8 November 2018 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi diving Raheem Sterling di laga Manchester City vs Shakhtar Donetsk. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi diving Raheem Sterling di laga Manchester City vs Shakhtar Donetsk. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
ADVERTISEMENT
Manchester City tampil trengginas saat menghadapi Shakhtar Donetsk di matchday keempat Grup F Liga Champions, Kamis (8/11/2018) dini hari WIB. Mereka meraih kemenangan telak 6-0. David Silva, Gabriel Jesus, Riyad Mahrez, hingga Raheem Sterling berkontribusi atas terciptanya pesat gol City.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi Sterling, laga melawan Shakhtar juga meninggalkan cerita tak mengenakan setelah aksi 'diving' konyolnya menjadi sorotan publik. Berkat 'diving'-nya pula, City bisa mencetak gol kedua via eksekusi penalti Jesus.
Kejadian ini terjadi di menit 24 saat Sterling melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti. Ketika menarik kaki kiri untuk menembak, Sterling justru menendang tanah dan akhirya terjatuh. Mykola Matviyenko yang ada di belakang Sterling, dianggap wasit Viktor Kassai menjegal pemain Inggris itu dan sang pengadil langsung menunjuk titik putih.
Keputusan wasit tidak berubah meski protes dari pemain Shakhtar mengalir. Namun, Sterling menghaturkan permohonan maaf kepada wasit dan Shakhtar setelah laga atas terjadinya penalti dari kesalahannya sendiri. Sterling mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak mengalami kontak dengan Mykola.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin men-chip bola dan saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya kemudian sudah berada di tanah dan berbalik. Saya tidak merasa ada kontak, itu adalah kesalahan saya. Saya terjatuh ke tanah, jadi saya minta maaf kepada wasit dan kepada Shakhtar," kata Sterling kepada BT Sport.
Kendati telah meminta maaf dan mengakui bahwa wasit telah salah mengambil keputusan, Sterling tetap mendapat banyak kritikan dan salah satunya datang dari Craig Bellamy.
Terkait kritik ini, Pep Guardiola angkat suara. Menurut pelatih berusia 47 tahun tersebut, Sterling tak sepatutunya menjadi satu-satunya yang menjadi sasaran atas keputusan wasit. Lebih jauh, Guardiola menyarankan untuk penggunaan Video Assistant Referee (VAR) diberlakukan di Liga Champions.
ADVERTISEMENT
"Kami sadar itu bukan penalti. Sterling mau men-chip bola dan dia malah menendang rumput. Kami tidak suka mencetak gol di situasi seperti itu, tapi dia tidak sadar," tutur Guardiola dilansir Sky Sports.
"Anda tahu kan' ada VAR dan fungsinya untuk apa. Wasit harus dibantu karena mereka pun tak mau membuat kesalahan. Mereka ingin menunjukkan peforma yang bagus, tapi laga sangat cepat dan pemain punya skill lebih. Butuh tiga sampai empat detik untuk memutuskan, apakah itu penalti atau tidak," tegasnya.
Andriy Pyatov di laga Shakhtar Donetsk vs Manchester City. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Andriy Pyatov di laga Shakhtar Donetsk vs Manchester City. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
Respons berbeda diberikan oleh pelatih Shakhtar, Paulo Fonseca. Menurutnya, hadiah penalti atas aksi 'diving' Sterling memang tidak bisa dibenarkan. Namun, Fonseca tak menampik bahwa penampilan City jauh lebih baik dan timnya kalah dikarena pelbagai faktor.
ADVERTISEMENT
"Sulit untuk berkomentar soal penalti tersebut setelah hasil akhir pertandingan seperti ini, tapi keputusan itu terlihat konyol, itu yang bisa saya katakan. Semua orang melihatnya, tapi bukan karena penalti kami kalah di pertandingan ini," jelas Fonseca.
Fonseca benar. Terlepas dari aksi 'diving' Sterling yang berbuah penalti dan gol kedua, City menjadi tim yang lebih dominan dibandingkan Shakhtar. Selama jalannya pertandingan, The Citizen melepas 15 percobaan dengan 8 di antaranya mengarah gawang dan menguasai bola hingga 61,9% dengan akurasi operan mencapai 91%.