Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Termasuk Tijjani-Eliano Reijnders, Ini 7 Kakak-Adik Beda Negara di Sepak Bola
1 Oktober 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini bukanlah fenomena baru di sepak bola. Pasalnya, memang sudah ada kejadian kakak dan adik membela timnas negara yang berbeda di level internasional.
Sejumlah pemain ini memiliki keturunan asal-usul campuran dari orang tua atau kakek-neneknya. Atau mungkin, ada pertimbangan tempat kelahiran dan kesempatan main dalam pemilihan timnas. Berikut ini daftarnya.
1) Taulant & Granit Xhaka
Taulant dan Granit Xhaka sama-sama lahir di Basel, Swiss, tetapi berasal dari keluarga etnis Albania dari Besiane. Orang tua mereka pindah ke Basel pada 1990, Taulant lahir pada 28 Maret 1991 dan Granit lahir pada 27 September 1992.
Pada level usia muda, Granit sudah konsisten membela Swiss selama 2008-2011. Dan pada 2011 juga, ia dipanggil Timnas Swiss di level senior.
ADVERTISEMENT
Sementara, Taulant juga pernah membela Swiss di level usia muda selama 2008-2013. Ia memilih perkuat Albania di level senior selama 2014-2019.
2) Jerome & Kevin-Prince Boateng
Jerome dan Kevin-Prince Boateng sama-sama lahir di Berlin dan memiliki ayah yang sama. Hanya, ibu mereka berbeda.
Ayah Boateng, Prince, pindah dari Ghana ke Berlin pada 1981 dan memiliki dua putra dari istri pertamanya Christine yakni George dan Kevin-Prince. George sempat juga ingin menjadi pesepak bola, tetapi gagal karena pernah dipenjara saat muda.
Lalu, Ayah Boateng menikah lagi dengan perempuan bernama Martina. Dari pernikahan itu, lahirlah Jerome.
Pada level usia muda, Jerome yang lahir pada 1988 sudah konsisten membela Jerman selama 2004-2009. Dan pada 2009-2018, ia bela Timnas Jerman di level senior dan menjadi bagian dari skuad juara Piala Dunia 2014.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kevin-Prince yang lahir pada 1987 juga pernah membela Jerman di level usia muda selama 2004-2009. Ia memilih perkuat Ghana di level senior selama 2010-2014.
3) Rafinha & Thiago Alcantara
Rafinha dan Thiago Alcantara adalah anak eks pesepak bola Brasil dan pemenang Piala Dunia 1994, Mazinho. Ibu mereka yang bernama Valéria adalah mantan pemain bola voli Brasil.
Rafinha lahir di Sao Paulo, Brasil, pada 1993 dan Thiago lahir di San Pietro Vernotico, Italia, pada 1991. Keduanya lalu kompak menimba ilmu di La Masia, Barcelona.
Dari level usia muda sampai senior, Thiago konsisten membela Timnas Spanyol. Ia menjadi bagian dari skuad juara Euro U-17 2008 serta Euro U-21 2011 dan 2013. Sayang, ia tak pernah rasakan juara di senior.
ADVERTISEMENT
Rafinha sempat membela Spanyol U-16, U-17, dan U-19. Lalu ia pindah bela Brasil di level U-20, U-23, dan senior. Ia menjadi bagian dari skuad juara Turnamen Toulon 2013 dan Olimpiade Rio 2016.
4) Pogba Bersaudara
Orang tua Pogba bersaudara berasal dari Guinea. Mereka dianugerai dua putra kembar yang lahir pada 19 Agustus 1990, Florentin dan Mathias Pogba, yang lahir di Guinea.
Florentin pernah membela Prancis U-20 selama 2011-2012 dan Timnas Guinea senior selama 2010-2021. Sementara, Mathias pernah membela Guinea selama 2013-2017.
Di sisi lain, Paul Pogba lahir di Lagny-sur-Marne, Prancis, pada 15 Maret 1993. Dari muda sampai senior, Paul hanya membela Prancis dan menjadi bagian dari skuad juara Piala Dunia U-20 2023 dan Piala Dunia 2018 serta UEFA Nations League 2020/21.
ADVERTISEMENT
5) Massimiliano & Christian Vieri
Christian Vieri lahir di Bologna, Italia, pada 12 Juli 1973. Ayahnya juga seorang pemain sepak bola, yakni Roberto Vieri; dan ibunya bernama Christiane "Nathalie" Rivaux yang lahir di Casablanca, Maroko, dan dibesarkan di Paris.
Roberto yang saat itu masih aktif main sepak bola pindah ke Australia pada 1977 untuk membela Marconi Stallions yang berbasis di Sydney. Setahun berselang, lahirlah adik Christian yang bernama Massimiliano atau akrab disapa Max di Sydney.
Sepanjang kariernya, Christian dikenal sebagai striker ganas yang membela Timnas Italia. Di level senior tak pernah juara, tetapi ia pernah mengangkat trofi Euro U-21 1994 dan 1996.
Sementara, Max yang kariernya kurang mentereng tidak pernah dipanggil Timnas Italia. Ia malah membela Timnas Australia senior selama 2004-2005 dan menjuarai OFC Nations Cup 2004.
ADVERTISEMENT
6) Inaki & Nico Williams
Inaki dan Nico Williams sama-sama berasal dari orang tua asli Ghana. Inaki lahir di Bilbao pada 15 Juni 1994 dan Nico lahir di Pamplona pada 12 Juli 2002.
Awalnya, Inaki mendapat panggilan Timnas Spanyol senior pada 2016 dan bermain sekali. Setelah itu, ia lama tak dipanggil dan memilih perkuat Ghana sejak 2022.
Sementara, Nico menjadi andalan Timnas Spanyol senioor sejak 2022. Ia menjadi bagian dari skuad juara Euro 2024.
7) Tijjani & Eliano Reijnders
Tijjani dan Eliano Reijnders adalah putra mantan pesepak bola Belanda, Martin Reijnders, dan seorang perempuan keturunan Maluku. Dari sang ibulah, keduanya mendapat darah Indonesia.
Tijjani juga awalnya sempat diprospek PSSI untuk membela Timnas Indonesia. Namun akhirnya, pada 2023, ia menerima panggilan Timnas Belanda.
ADVERTISEMENT
Sementara, Eliano kini sudah resmi menjadi WNI. Sedikit lagi, ia bisa debut membela 'Garuda' saat melakoni laga tandang kontra Bahran dan China di Oktober ini dalam Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia.