Timnas Italia Harusnya Tiru Gaya Main Juergen Klopp, Bukan Pep Guardiola

26 Maret 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Italia Marco Verratti terlihat sedih setelah pertandingan melawan Makedonia Utara di Stadio Renzo Barbera, Palermo, Italia, Kamis (24/3/2022). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Italia Marco Verratti terlihat sedih setelah pertandingan melawan Makedonia Utara di Stadio Renzo Barbera, Palermo, Italia, Kamis (24/3/2022). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fabio Capello turut berkomentar usai Timnas Italia gagal berlaga di Piala Dunia 2022. Eks pelatih AS Roma dan AC Milan itu memiliki pandangan tentang sepak bola Italia yang menurutnya salah kaprah, mestinya meniru Juergen Klopp dan bukan Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
Timnas Italia gagal melaju ke Piala Dunia 2022 usai ditekuk Makedonia Utara di babak semifinal playoff, Jumat (25/3) lalu. Bermain di Stadio Renzo Barbera, Azzurri tumbang dengan skor tipis 0-1.
Capello menilai, ada yang salah dengan cara bermain yang Timnas Italia kembangkan. Menurutnya, Italia sudah saatnya meniru gaya bermain sepak bola ala Liverpool yang diusung oleh Juergen Klopp yang menggunakan power (kekuatan/tenaga).
"Sepak bola Italia meniru gaya Pep Guardiola dalam 15 tahun terakhir. Tidak ada passing ke depan dan fisik yang kuat. Italia semestinya mengikuti gaya bermain Juergen Klopp," ucap Capello dikutip Football Italia.
Fabio Capello. Foto: Satish Kumar/REUTERS
"Satu-satunya klub Liga Italia yang meniru gaya bermain Klopp adalah Atalanta dan lihat hasilnya sekarang. Vicenzo Italiano sedang mencobanya bersama Fiorentina dan juga Alexander Blessin di Genoa yang menawarkan sesuatu yang lebih dari Klopp. Cara bermain Jerman adalah model yang harus diikuti, kami tidak memiliki teknik untuk bermain seperti Spanyol," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Saat melawan Makedonia Utara, Italia memang tampil menyerang dan menguasai jalannya pertandingan. Tercatat, pasukan Roberto Mancini bisa menguasai penguasaan bola mencapai 65 persen.
Total shots yang dilakukan Timnas Italia juga mencapai 32 kali. Sayangnya, Italia kesulitan untuk membuat gol dan malah kebobolan satu gol, hal tersebut yang membuat mereka tumbang.