Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Timnas U-16 vs Filipina: Bertumpu pada Kecepatan Sayap-sayap Garuda
29 Juli 2018 13:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Di Piala AFF U-16, Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 bertekad merengkuh gelar juara. Sejago apa pun musuh-musuhnya, 'Garuda Asia' tak gamang dan bakal berupaya dengan sebaik-baiknya untuk mengakhiri laga sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
Namun, mesti digarisbawahi, target tinggi itu didasari pada motivasi para pemain yang tengah meletup-letup. Mereka ingin melucuti kekecewaan pecinta sepak bola nasional setelah Timnas U-19 cuma menempati urutan ketiga di Piala AFF U-19 beberapa waktu silam.
Oleh karenanya, misi untuk menjejak kejayaan di sepak bola Asia Tenggara tak bakal membebani Sutan Zico dan kawan-kawan. Hal itu dikatakan langsung oleh pelatih Fakhri Husaini--mematok target tinggi boleh, tetapi jangan sampai membikin pemain tertekan.
Sebab, bagi skuat Timnas U-16, pengalaman dan pelajaran lebih penting daripada skor akhir. Dua hal itulah yang kemudian menjadi bekal mereka untuk terus berkembang dan memenangi turnamen-turnamen yang lebih prestisius.
Timnas U-16 sendiri akan menjamu Filipina pada partai pertama Piala AFF U-16, Minggu (29/7/2018). Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Delta itu, Timnas U-16 diposisikan pada tempat yang diunggulkan. Mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
Rekam Jejak yang Baik
Ada dua ajang yang dimainkan Timnas U-16 sebelum mengarungi Piala AFF U-16. Pertama adalah babak kualifikasi Piala AFC U-16 di Thailand. Dan, turnamen JENESYS 2018 di Jepang. Hebatnya, Timnas U-16 mencantumkan catatan apik di dua perhelatan tersebut.
Di babak kualifikasi Piala AFC U-16, laju Timnas U-16 begitu kencang dan tak ada yang bisa menghentikan. Pada partai pertama, skuat asuhan Fakhri itu mengakhiri laga dengan mencengangkan. Mereka berhasil mengandaskan Kepulauan Mariana Utara dengan skor 18-0.
Meski begitu, Timnas U-16 belum layak untuk diunggulkan lantaran mereka belum berjumpa tim-tim besar macam Thailand. Selang dua hari, Timnas U-16 kembali keluar sebagai pemenang usai mengalahkan Timor Leste 3-1.
Timnas U-16 mendapatkan lawan sebanding pada matchday ketiga. Ya, mereka bersua dengan tuan rumah, Thailand. Sepanjang pertandingan, Timnas U-16 menjumpai banyak kesulitan. Mereka terus digempur dan dipaksa untuk menjaga kedalaman.
ADVERTISEMENT

Namun, Timnas U-16 yang mengandalkan serangan balik dapat menggetarkan jala gawang Thailand lewat tembakan Zico. Gol tersebut menjadi satu-satunya dalam laga itu. Timnas U-16 menang. Dan, untuk pertama kalinya, Timnas U-16 lolos ke babak final Piala AFC U-16 2018 di Malaysia.
Seperti yang sudah disebutkan, tak ada yang bisa menghentikan laju Timnas U-16 di babak kualifikasi. Pada partai terakhir melawan Laos, Timnas U-16 pun menang dengan skor 3-0.
Capaian apik terjadi pula saat berlaga di JENESYS 2018. Dalam ajang itu, Timnas U-16 nir kekalahan. Tim-tim macam Filipina, Kamboja, Jepang, dan Vietnam berhasil ditaklukan. Atas catatan tersebut, Timnas U-16 menyandang status sebagai juara.
Rekam jejak yang apik itu tentu bisa menjadi pelecut Timnas U-16 untuk bersinar di Piala AFF U-16. Lebih hebat lantaran persiapan yang semakin matang dan tak ada perombakan skuat. Pilar-pilar seperti Zico, Amirudin Bagus, Rendy Juliansyah, dan Ernando Ari Sutaryadi masuk ke dalam daftar 23 pemain Timnas U-16 untuk Piala AFF U-16.
ADVERTISEMENT

Sayap-sayap Garuda yang Cepat
Timnas U-16 bukanlah tim yang mengandalkan teknik tinggi untuk mencetak gol, melainkan kesebelasan yang memanfaatkan kecepatan dan kelicinan dua sayap demi merangsek masuk ke dalam kotak penalti dan mengubah keadaan.
Lihat saja gol-gol Timnas U-16 di babak kualifikasi Piala AFC U-16 yang selalu bermula dari penetrasi pemain sayap. Selain itu, tengok pula alir distribusi Timnas U-16 ketika memasuki permainan lawan. Ya, pemain Timnas U-16 langsung mengarahkan bola ke pemain sayap yang sudah mengambil ancang-ancang di tepi lapangan.
Saat pemain sayap memegang bola, full-back di belakangnya ikut andil membangun serangan dan melakukan kombinasi satu dua. Menyoal mengakhiri serangan, Timnas U-16 jarang sekali melakukan cut-inside dan melepaskan tembakan dari jarak yang jauh. Seringnya, Timnas U-16 menyodorkan umpan silang dan operan tarik.
ADVERTISEMENT
Opsi tersebut membikin lini depan Timnas U-16 tajam. Sebab, melalui cara itu suplai bola ke Zico baik. Yang mesti disoroti juga adalah kepiawaian Zico dalam mencari dan menciptakan ruang di dalam kotak penalti lawan.