Timnas U-20 Gagal ke Piala Dunia, Indra Sjafri Belum Bisa Pertajam Taji di Asia

20 Februari 2025 13:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indra Sjafri lulus dari program FIFA Technical Leadership Diploma yang dilakukan di Zurich, Swiss, pada 2024. Foto: Indra Sjafri
zoom-in-whitePerbesar
Indra Sjafri lulus dari program FIFA Technical Leadership Diploma yang dilakukan di Zurich, Swiss, pada 2024. Foto: Indra Sjafri
ADVERTISEMENT
Timnas U-20 gagal berbicara banyak di Piala Asia. 'Garuda Muda' tersingkir di fase grup, Indra Sjafri pun gagal memenuhi target lolos ke Piala Dunia U-20 karena untuk mendapatkan tiketnya harus mencapai semifinal.
ADVERTISEMENT
Kegagalan ini bukan hanya memupus mimpi Timnas U-20 ke Piala Dunia. Bagi Indra Sjafri pribadi, ia lagi-lagi belum bisa membawa tim besutannya berbicara banyak di level Asia.
Pada Piala Asia U-20 2025, Timnas U-20 bahkan tidak meraih satu kemenangan pun. Dony Tri Pamungkas dan kolega finis di peringkat 3 dengan 1 poin di klasemen akhir Grup C. Poin mereka sama seperti Yaman, tetapi unggul selisih gol.
Hasil seri 0-0 kontra Yaman di partai terakhir grup, Rabu (19/2), pun menjadi laga yang cukup menegangkan bagi Timnas U-20. Ada sejumlah peluang Yaman yang nyaris saja berbuah gol, tetapi beruntung ada yang melenceng sedikit dan beberapa bisa dihalau Fitrah Maulana.
Marselinus Ama Ola saat Timnas U-20 Indonesia vs Uzbekistan dalam matchday kedua Grup C Piala Asia 2025 di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, China, pada Minggu (16/2). Foto: PSSI
Timnas U-20 sebenarnya bahkan sudah dipastikan gugur sejak sebelum laga kontra Yaman karena mengalami kekalahan dua kali beruntun yakni, 0-3 dari Iran dan 1-3 dari Uzbekistan. Jadi, pasukan Indra Sjafri hanya mampu mencetak satu gol dan 6 kali kebobolan di Piala Asia kali ini.
ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Indra membawa pasukan muda Indonesia bertanding di kancah Asia. Petualangan pertama Indra Sjafri di level Asia terjadi pada 2014. Ia membimbing Evan Dimas, Dimas Drajad, hingga Maldini Pali bertanding di Piala Asia U-19. Segrup dengan Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Australia; Indonesia selalu mengalami kekalahan dan menjadi juru kunci grup.
Pada 2018, Indonesia yang bermain di hadapan pendukung sendiri di bawah arahannya sebenarnya mampu memberi gebrakan di Piala Asia U-19. Indonesia bisa mengalahkan Uni Emirat Arab dan Taiwan, serta cuma kalah tipis 5-6 dari Qatar. Pada perempat final, Indonesia kalah 0-2 dari Jepang. Padahal kalau masuk semifinal, Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia U-20 di Polandia.
ADVERTISEMENT
Lalu pada 2019, Indra tak bisa membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Sebab, di babak kualifikasi, Indonesia hanya bisa kalahkan Brunei, lalu ditekuk Vietnam dan Thailand pada babak grup.
Pemain Timnas U-24 Indonesia Hugo Samir berebut bola dengan pemain Uzbekistan Alisher Odilov pada babak 16 besar Asian Games 2022 di Shangcheng Sports Centre Stadium, Hangzhou, China, Kamis (28/9/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Perjuangan Indra Sjafri berlanjut ke Asian Games 2022 (2023). Pada fase grup, Indonesia menang atas Kyrgyzstan lalu kalah dari Taiwan dan Korut, tetapi tetap lolos ke fase gugur sebagai peringkat 3 terbaik. Kemudian, mereka ditekuk Uzbekistan 0-2 di 16 besar.
Usai kegagalan kali ini di Piala Asia U-20 2025, Indra mencoba berbesar hati. Eks pelatih Bali United itu mengaku siap kalau harus diganti.
"Mengenai hal-hal yang misalnya apakah saya harus dievaluasi, harus diganti, dan sebagainya, saya menyerahkan sepenuhnya ke PSSI," ucapnya usai lawan Yaman.
ADVERTISEMENT
"Jangankan diganti, ini tugas negara, apa pun risiko kegagalan ini, saya secara ksatria bertanggung jawab. Apa pun, tidak hanya ganti pelatih, karena ini tugas negara saya siap untuk itu," tandasnya.