Tony Xia, Mantan Bos Aston Villa yang Jadi Investor Alat Rapid Test Virus Corona

19 Maret 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan tabung reaksi dengan label nama virus Corona. Foto: REUTERS / Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan tabung reaksi dengan label nama virus Corona. Foto: REUTERS / Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Rapid test dianggap sebagai titik cerah di tengah virus corona yang mendekap hampir seluruh belahan dunia. Rapid test merupakan alat yang diklaim bisa mendeteksi pengidap COVID-19 hanya dalam durasi 15 menit.
ADVERTISEMENT
Melalui rapid test, pemeriksaan tidak lagi dilakukan di laboratorium Bio Security Level 2. Dengan kata lain tes deteksi virus corona bisa dilakukan di hampir semua laboratorium kesehatan yang ada di rumah sakit seluruh Indonesia.
Ini jelas lebih efektif, mengingat mayoritas metode deteksi virus corona masih melalui teknik molekuler yang disebut Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode ini membutuhkan waktu setidaknya empat jam untuk menunjukkan hasil tes.
Indonesia jadi salah satu negara yang berniat menggunakan metode rapid test. Itulah mengapa Pemerintah Indonesia kemudian mengimpor 500 ribu alat Rapid test dari China. Langkah itu juga telah mendapatkan restu dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Menariknya, alat rapid test ini punya hubungan dengan Aston Villa. Kok, bisa?
ADVERTISEMENT
Jadi begini, perusahaan bernama Recon Group adalah investor dari alat rapid test virus corona. Komisarisnya bernama Tony Xia. Nah, Tony ini merupakan mantan pemilik Villa.
"Terima kasih, khususnya kepada orang-orang yang membuat RapidTestKit antibodi COVID-19 lgM / lgN. Cuma 15 menit, tidak butuh waktu lama mengikuti tes. Hanya perlu darah jari, dapat menguji hasilnya, akurasi di atas 95% .... itu jelas sebuah investasi terbaik saya dalam bio-sains," tulis Xia di Twitter-nya.
Xia bersama Recon Group resmi mengakuisisi Villa pada Mei 2016. Namun, itu proyek itu tak berjalan mulus. Klub asal Birmingham itu dililit utang dan terancam bangkrut.
Hingga akhirnya grup NSWE, sebuah perusahaan Mesir, resmi membeli 55% saham mayoritas Aston Villa pada 20 Juli 2018. Nassef Sawiris yang kemudian menggantikan peran Xia sebagai chairman.
Tony Xia, mantan pemilik Aston Villa. Foto: Harry Trump/Getty Images
Pada 9 Agustus 2019, jelang dimulainya Premier League musim baru, Companies House --perusahaan registrasi Kerajaan Inggris-- diklaim telah membeli kepemilikan saham minoritas dari Recon Group --perusahaan milik Xia-- dan Xia tidak lagi memiliki saham di Villa.
ADVERTISEMENT