Tranmere Gelar Coaching Clinic dan Edukasi Sport Science di Jakarta
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gelaran tersebut akan diikuti 16 tim. Setiap timnya diikuti oleh delapan sekolah sepak bola dan delapan sekolah menengah.
Direktur Teknik Tranmere, Daniel O'Donnell, dan Koordinator Pengembangan Akademi Tranmere, Matthew Hunter, serta Santini Group yang juga menjadi salah satu pemilik Tranmere, turut hadir di acara ini. Dalam sesi jumpa pers, mereka memaparkan apa-apa yang menjadi misi di balik gelaran ini.
"Kami melihat mereka [para peserta] punya teknik permainan. Namun, yang mesti dikembangkan adalah sport science mereka," kata O'Donnell dalam sesi jumpa per bersama jurnalis di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (7/2).
"Kualitas fisik dan mental juga harus dimiliki. Kami berharap kami bisa mentransfer ilmu itu kepada mereka," lanjutnya.
Tranmere bekerja sama dengan Liverpool John Moores University dalam sesi sport science. Di sesi ini akan dipelajari bagaimana mendidik, mengembangkan, dan membangun pemain agar menjadi pemain profesional. Selain itu, para pemain juga bisa belajar soal nutrisi yang dapat diterapkan oleh para pelatih dan pemain.
ADVERTISEMENT
''Kami memberikan edukasi apa yang baik untuk mereka di dalam dan di luar sepak bola. Tak hanya untuk pemain, kami juga mengedukasi para orang tua,'' tutur O'Donnell.
Di sela-sela turnamen, Tranmere akan memberikan coaching clinic terhadap para peserta dan pelatih yang diundang. Bima Sakti, pelatih Timnas U-16 Indonesia, mengonfirmasi akan hadir di acara yang berlangsung pada 8-9 Februari ini.
''Saya menyambut baik gelaran yang digagas Tranmere. Jika di sana ada pemain yang menonjol , akan kami rekrut dan kami tidak akan menutup mata,'' kata Bima yang juga tengah memantau pemain untuk Timnas U-16 berlaga di Piala AFF dan Piala Asia.
Pemilik Santini, Wandi Wanandi, mengatakan bahwa kehadiran Tranmere diharapkan bisa mengirim talenta terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Rencananya akan ada dua pemain terbaik yang akan berlatih di Prenton Park, Birkenhead, Inggris.
ADVERTISEMENT
''Kerja sama kami dengan Tranmere memang kami harapkan bisa membawa anak-anak Indonesia berlatih di Inggris. Kami tahu untuk berlatih di Inggris tidak mudah. Ketika Tranmere memberikan kesempatan, kenapa tidak?'' kata Wandi.
''Kalau Garuda Select prosesnya ketat dan itu 'kan untuk Timnas Indonesia nantinya. Kalau Santini ini lebih membuka peluang anak-anak kita berlatih di sana,'' ujar Wandi.