Tumpulnya Serangan Real Madrid yang Bikin Solari Geram

28 Februari 2019 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santiago Solari memberi arahan kepada para pemain Real Madrid saat melawan Barcelona. Foto: REUTERS/Juan Medina
zoom-in-whitePerbesar
Santiago Solari memberi arahan kepada para pemain Real Madrid saat melawan Barcelona. Foto: REUTERS/Juan Medina
ADVERTISEMENT
Real Madrid gagal melangkah ke final Copa del Rey 2018/19 usai disingkirkan oleh musuh bebuyutan mereka, Barcelona. Pada semifinal leg kedua di Santiago Bernabeu, Kamis (28/2/2019) dini hari WIB, Blaugrana melumat Los Blancos 3-0, sehingga melenggang ke partai puncak dengan agregat 4-1.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma kekalahan Madrid yang disesalkan oleh pelaltih Santiago Solari, juru taktik asal Argentina itu justru lebih geram dengan penampilan Karim Benzema dan kolega yang gagal memanfaatkan sejumlah peluang.
Seperti yang sudah kami tuliskan dalam pratinjau laga sebelum ini, Madrid memang bermasalah dalam menyerang. Lini serang mereka agresif, tapi kesulitan untuk bikin gol, kondisi itu diperparah dengan rapuhnya lini belakang mereka. Tak heran pula, salah satu gol Barcelona lahir dari gol bunuh diri Raphael Varane.
Nah, terkait upaya serangan, Madrid sebetulnya tak kekuarangan peluang untuk mencetak gol. Di babak pertama saja ada 6 percobaan (2 mengarah gawang), berbanding satu milik Barcelona yang melenceng. Pada paruh kedua, Madrid kian beringas dengan melepas 8 tembakan dan 2 di antaranya on target.
ADVERTISEMENT
"Sepak bola juga tentang seberapa tajamnya Anda. Kami bermain dengan penuh komitmen dan penuh energi, tapi kami tak mengambil kesempatan itu (mencetak gol). Kami kalah dengan terhormat, tapi kita tak bisa membicarakan keadilan di sepak bola," kata Solari seperti dilansir Reuters.
Sebaliknya, Barcelona tampil efektif di babak kedua. Cuma 3 tembakan yang dilepaskan skuat besutan Ernesto Valverde, 2 di antaranya berbuah gol yang semua dicetak oleh Luis Suarez. Bahkan, gol pertama Suarez di menit 50 merupakan percobaan pertama Barcelona di babak kedua.
"Lawan mencetak gol dengan percobaan pertama mereka, gol keduanya lahir karena gol bunuh diri, sedangkan kami tak bisa membobol gawang mereka dengan tembakan kami. Tak ada hal lain yang bisa saja jelaskan," tegas Solari.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah memberikan semua kemampuan dan bermain dengan hati serta kreativitas, tapi kami pulang ke rumah dengan perasaan sedih karena kami gagal melangkah ke partai final."
Raut kekecewaan Karim Benzema dan Vinicius Junior usai gagal membobol gawang Barcelona. Foto: REUTERS/Juan Medina
Kesempatan merengkuh trofi Copa del Rey memang sudah lepas dari genggaman, tapi Solari tak ingin Madrid larut dalam kekecewaan. Pasalnya, mereka akan kembali menghadapi Barcelona di pekan ke-26 La Liga, Minggu (3/3) dini hari WIB.
Tumpulnya lini serang menjadi pekerjaan rumah yang Solari kebut untuk diselesaikan karena tak ingin melepaskan kesempatan di laga El Clasico selanjutnya. Terlebih mereka tengah berjuang mengejar Barcelona di tabel klasemen sementara, Madrid di peringkat tiga dengan 48 poin, berjarak 9 angka dari Los Cules di posisi pertama.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap beberapa tembakan yang gagal di laga ini tak akan terjadi lagi di pertemuan selanjutnya. Dalam sepak bola, Anda harus kembali mempersiapkan diri karena pada pertandingan selanjutnya juga akan ada masalah yang harus diselesaikan," pungkas Solari.