Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dua final sebelumnya menghadirkan kisah berbeda. Pada Piala Eropa 2004 silam, Ronaldo menangis lantaran Portugal dipermalukan Yunani. 12 tahun berselang, memori pedih berganti menjadi euforia usai Portugal merengkuh titel Piala Eropa 2016 dengan menumbangkan Prancis 1-0.
Tentu saja, Ronaldo ingin mengulang kisah tiga tahun silam. Bukan cuma untuk menambah gelar juara level internasional ke dalam kabinet trofi pribadi, tetapi juga sebagai langkah membuktikan kalau Portugal adalah tim kuat di Eropa.
“Ketika saya mengenakan seragam tim nasional, itu adalah sebuah kehormatan dan menghadirkan perasaan berbeda ketimbang bermain di level klub. Saya lahir di Portugal, maka membela negara sendiri terasa spesial. Lebih spesial lagi karena kami akan memperebutkan gelar juara,” kata Ronaldo dilansir situs resmi UEFA.
ADVERTISEMENT
“Seperti di Piala Eropa 2004 dan 2016, ini akan menjadi final ketiga. Saya berharap memenangi dua dari tiga kesempatan itu. Kami sedang ada di tren positif dan bermain di kandang sendiri. Semoga energi bagus dari pendukung mendorong semua pemain lebih percaya diri. Bersama-sama, kami bisa menjadi juara,” tuturnya menambahkan.
Laga final sendiri memang berlangsung di markas Porto, Estadio do Drago pada Senin (10/6/2019) dini hari WIB. Tapi, bukan berarti jadi jaminan skuat Fernando Santos bakal mudah menyegel gelar. Pasalanya, Belanda adalah lawan yang mesti dihadapi untuk sampai kepada kejayaan.
Oranje saat ini tak bisa diremehkan Ronaldo dan kolega. Status tim semenjana usai kegagalan mentas di Piala Dunia dan Piala Eropa edisi terakhir, perlahan kian pudar. Sejak memasuki rezim Ronaldo Koeman, Belanda kembali menunjukkan taji yang tertuang dalam rekam jejak mereka di UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
Tergabung di Grup A bersama juara Piala Dunia di dua edisi ke belakang, Prancis dan Jerman, Belanda keluar sebagai juara grup untuk lolos ke semifinal. Lantas, kemenangan 3-1 atas Inggris di babak empat besar, mengantarkan Memphis Depay menuju partai puncak.
Materi tim yang diisi oleh pemain-pemain muda bertalenta macam Matthijs de Ligt dan Frenkie de Jong adalah beberapa faktor dari cemerlangnya Belanda. Dua sosok tersebut masuk ke dalam daftar pemain yang bakal diwaspadai betul oleh Ronaldo dan Portugal.
“Belanda adalah tim hebat. Mereka bermain sangat bagus yang saya saksikan dari beberapa pertandingan terakhir. Mereka punya skuat luar biasa dengan kombinasi pemain muda dan pemain berpengalaman yang bikin Belanda lebih kuat,” tutur pemain Juventus ini.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat sadar kalau mereka akan menjadi lawan yang sangat sulit. Tapi, baik bagi Belanda atau Portugal, memang sudah seharusnya laga final terasa seperti itu,” pungkas Ronaldo.