Umuh Kecam Bobotoh Pengeroyok Haringga: Ini Menjurus Biadab

24 September 2018 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kemenangan 3-2 atas Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018), dianggap tak berarti oleh Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Penyebabnya apa lagi kalau bukan kematian Haringga Sirla yang merupakan anggota Jakmania --sebutan suporter Persija.
ADVERTISEMENT
Tambahan tripoin saat menghadapi Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) seharusnya menjadi raihan berharga buat Persib. Dengan begitu, Persib bisa bertahan di puncak klasemen berbekal keunggulan lima angka atas pesaing terdekatnya, PSM Makassar. Selain itu, mereka memutus puasa kemenangan atas sang rival yang sudah berlangsung sejak 2013.
Apa yang harusnya dirayakan justru diratapi karena sebuah kabar setelah pertandingan. Haringga wafat setelah dikeroyok oknum Bobotoh --sebutan suporter Persib-- di area GBLA. Kejadian berlangsung tiga jam sebelum sepak mula atau pukul 13:00 WIB.
Umuh lantas menyesali peristiwa tersebut. Bahkan, dia tidak menyangka ada penggemar Persib yang bisa berbuat keji hingga Haringga merenggang nyawa.
“Saya rasa kalau Bobotoh tidak akan seberingas itu dan sebrutal itu. Karena ini sudah menjurus kebrutalan dan kebiadaban. Meskipun ini pernah menimpa Persib, tetapi mau sampai kapan kalau terus balas dendam,” kata Umuh saat menggelar jumpa pers di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (24/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Umuh, kemenangan atas Persija sebetulnya merupakan momen bahagia. Namun, karena mendengar kabar menyoal Haringga, ia merasa kemenangan tak lagi berarti.
“Betul-betul merasa ternodai kemenangan Persib ini yang tadinya kami gembira jadi seperti hambar, ya,” kata Umuh menambahkan.
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
zoom-in-whitePerbesar
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
Umuh juga berharap agar tak terulang kejadian seperti Haringga. Terlebih lagi, kematian suporter akibat rivalitas kedua klub sudah terlalu sering. Total ada 7 korban menurut data Save Our Soccer.
“Sepak bola harusnya sebagai alat persatuan. Kan' Persib juga sebagai sarana hiburan warga Jawa Barat (Jabar). Saya yakin, orang Jabar sekarang gelisah semua. Kenapa jadi gelisah? Karena ini tempat hiburan. Kalau ada apa-apa siapa yang rugi? Kita semua,” ucapnya.
Ya, Persib memang turut merugi akibat kasus Haringga. Sebagai panitia pelaksana pertandingan, pertanggungjawaban mereka tengah dinantikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Namun, belum diketahui apakah kelak 'Maung Bandung' diganjar hukuman atau tidak.
ADVERTISEMENT