Unggul di Pertandingan Bukan Berarti Unggul di Meja Judi

27 Desember 2018 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bola sepak. (Foto: Nathan Rogers/Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bola sepak. (Foto: Nathan Rogers/Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ini adalah bagian keempat dari laporan hasil wawancara kumparanBOLA dengan Declan Hill menyoal pengaturan skor. Anda bisa membaca bagian sebelumnya di:
ADVERTISEMENT
***
12 Mei 2012 menjadi awal bagi mala yang mengguncang ranah bola tangan Prancis. Semuanya berkisah tentang kekalahan 28-31 Montpellier dari Cesson-Sevigne di LNH Division 1 2012.
Montpellier bukan klub sembarangan. Mereka menjadi satu-satunya klub asal Prancis yang berhasil menjuarai EHF Champions League--semacam Liga Champions di olahraga bola tangan. Tim itu pun diperkuat oleh Nikola Karabatic yang ikut memperkuat Timnas Bola Tangan Prancis menjuarai Olimpiade 2008 di Beijing.
Pengaturan skor ada di pertandingan itu. Bukan hanya arrangement fixing, tapi juga gambling fixing. Yang menyedihkan, skandal ini didalangi oleh sang jagoan, Nikola. Bila dirunut, kecurigaan muncul dari temuan Française des Jeux (FDJ) yang berperan sebagai operator perjudian legal di Prancis.
ADVERTISEMENT
Temuan ini mengungkap adanya taruhan senilai 87.880 euro yang menghasilkan uang sebesar 252.880 euro untuk kekalahan Montpellier. Bahkan, sejumlah media Prancis juga mewartakan bahwa nilai taruhannya lebih besar, mencapai 103.000 euro.
Disebut mencurigakan karena nilainya 40 kali lebih besar daripada nilai yang biasa dipasang untuk pertandingan tadi. FDJ menjelaskan bahwa taruhan itu dipasang di rumah taruhan yang terletak di tiga kota berbeda: Montpellier, Barat Laut Rennes, dan Paris.
Setidaknya, ada 17 orang yang dicurigai terlibat dalam skandal ini. Salah empat di antaranya adalah Nikola, Luka Karabatic (saudara kandung Nikola), Jennifer Priez--kekasih Luka saat itu yang berprofesi sebagai presenter televisi, dan Geraldine Pillet yang dipercaya sebagai pasangan Nikola.
Nikola Karabatic, atlet bola tangan Prancis yang terlibat pengaturan skor pada 2012. (Foto: PATRICK HERTZOG / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Nikola Karabatic, atlet bola tangan Prancis yang terlibat pengaturan skor pada 2012. (Foto: PATRICK HERTZOG / AFP)
ADVERTISEMENT
Yang menarik, yang dituduh sebagai otak skandal ini adalah Giuseppe Palombo yang juga dikenal sebagai manajer restoran piza tempat pemain-pemain Montpellier biasa berkumpul. Ingat penjelasan Declan Hill soal di mana fixer-fixer membangun akses kepada para pemain?
Dalam kesaksiannya, Nikola mengaku bahwa ia mengetahui Pillet memasang taruhan untuk laga itu. Hanya, taruhan itu murni taruhan--bukannya pengaturan skor--karena Pillet memang mengikuti perjalanan Montpellier dan rekam jejak tim ini saat berhadapan dengan Cesson-Sevigne.
Kasus ini mulai diinvestigasi pada 2012, tapi vonis bersalah kepada 17 terdakwa baru muncul pada 2015. Walau tak dijatuhi hukuman penjara, denda kisaran EUR 1.500-30.000 menjadi ganjaran yang harus ditelan setiap pelaku--termasuk Nikola yang didenda sebesar EUR 10.000.
Skandal Karabatic bersaudara tadi adalah kisah yang diceritakan ulang oleh Hill menyoal keterlibatan pemain dalam pengaturan skor. Skandal ini memang membutuhkan keterlibatan pemain. Namun, yang sering tak disadari, para pemain punya kelemahan sendiri. Mereka memang piawai untuk mengatur pertandingan, tapi payah untuk bekerja di pasar judi.
ADVERTISEMENT
“Tenis, sepak bola, hoki, bola tangan, apa pun yang bisa diatur, ya diatur. Namun, yang menjadi masalahnya, saat pemain terlibat pengaturan skor, mereka hanya bisa mengatur pertandingan. Mereka buruk untuk mengatur pasar judi,” jelas Hill kepada kumparanBOLA.
“Skandal pengaturan skor di kejuaraan bola tangan Prancis beberapa tahun lalu adalah contohnya. Mereka bisa mengatur pertandingan, tapi tidak bisa menyembunyikan aktivitas di pasar judi dengan rapi. Begitu tercium otoritas, gagallah semuanya.”
Yang mengerikan, pelaku pengaturan skor di Indonesia jauh lebih matang dan cerdas. Menurut Hill, mereka sanggup mengendalikan pertandingan dan pasar judi sekaligus.
“Keunggulan para match fixer di Indonesia, mereka tahu melobi pemilik klub, pemain atau siapa pun soal pertandingan dan mereka paham benar bagaimana cara menutupi aktivitasnya di pasar judi. Mereka tahu cara menyembunyikannya.”
ADVERTISEMENT
Mengatur pertandingan dan pasar judi adalah dua hal mutlak untuk sukses dalam gambling fixing. Menurut Hill, mengendalikan pertandingan dan pasar judi itu memiliki teknik yang berbeda. Mengendalikan pasar judi serupa mengendalikan bursa saham. Setiap pelaku harus punya pengetahuan tentang perdagangan dan perilaku pasarnya.
Setiap pertandingan tentu memiliki peluang (odd) masing-masing. Maka, yang harus dilakukan para koruptor terlebih dahulu adalah mendapatkan pemain (pemain, wasit, perangkat tim atau perangkat pertandingan -red) untuk bersedia kalah di laga tersebut. Jika sudah menemukan orang-orang yang tepat, mereka akan memasang taruhan pada kemenangan lawan. Karena siapa yang kalah sudah diatur, maka keuntungan di pasar judi bisa menjadi milik mereka.
Karena pengaturannya dilakukan dengan membuat kekalahan, maka pada umumnya, para fixer menyasar tim-tim lemah. Logikanya, jika mereka mengatur tim kuat untuk kalah, maka kekalahan itu akan menjadi mencurigakan. Sementara kalau tim lemah kalah melawan tim kuat walaupun kekalahan tipis, itu tetap akan dipandang sebagai kewajaran.
ADVERTISEMENT
“Di satu sisi, cara kerja seperti ini memang tidak menghasilkan keuntungan yang besar-besar amat, jumlahnya relatif kecil. Namun, risikonya juga jauh lebih kecil karena tidak menyulut kecurigaan,” jelas Hill.
Sepak bola yang sudah diatur. (ilustrasi) (Foto: Anita Jankovic/Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Sepak bola yang sudah diatur. (ilustrasi) (Foto: Anita Jankovic/Unsplash)
Semakin banyak taruhan yang dipasang, tentu keuntungannya semakin besar. Namun, tentu jumlah taruhan tidak dapat seenak jidat. Yang perlu diperhatikan, ada lembaga-lembaga tertentu yang mengawasi pasar taruhan legal. Jika jumlahnya kelewat batas, maka alarm akan berbunyi dan jangan heran bila kau justru terciduk.
“Kamu dapat melakukan gambling fixing, tapi kamu harus berhati-hati di pasar judinya. Artinya, hati-hati, jangan sampai tidak ada orang kamu kenal atau bisa pegang di pasar judi. Yang kedua, hati-hati (pastikan) kamu tahu caranya menyembunyikan segala hubunganmu dengan pasar judi dari dunia luar. “
ADVERTISEMENT
“Ada badan tertentu untuk memonitor aktivitas pasar judi dalam radar olahraga. Jadi, fixer-fixer itu menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari dan mengalahkan mereka. Biasanya, mereka sukses. Tentu ada taktik berbeda yang dilakukan supaya orang-orang luar tidak mengamati aktivitas mereka (fixer-fixer ini),” jelas Hill.
Pengaturan skor bukan kejahatan abal-abal, ia dibangun di atas fondasi kokoh dan bekerja dalam sistem yang rapi. Yang menyedihkan, ia tak hanya menyasar negara-negara dengan sistem sepak bola yang carut-marut, tapi juga negara dengan sistem sepak bola superior--negara yang menjadi rumah sepak bola, negara yang tak bosan-bosannya menelurkan pemain bintang dan prestasi menjulang.
Kisah sepak bola tak hanya tentang kemenangan dan kekalahan suatu tim, bukan pula soal romantisme para pencinta dan penikmatnya belaka. Sepak bola adalah industri raksasa. Sebesar-besarnya raksasa, ia tak kalis dari penyakit yang dapat menumbangkan atau setidaknya membuatnya jadi tak sempurna. Dan bagi raksasa berwujud sepak bola, penyakit itu bernama pengaturan skor.
ADVERTISEMENT