United Creative soal Kritikan Kualitas Siaran Liga 1: Semua Tergantung Budget

20 Juli 2022 16:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain dan ofisial Bali United meluapkan kegembiraan usai pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (25/3/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain dan ofisial Bali United meluapkan kegembiraan usai pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (25/3/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siaran Liga 1 kini sudah tidak lagi diproduksi oleh PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS). Sejak musim lalu, siaran langsung Liga 1 telah diproduksi oleh United Creative yang bernaung di bawah PT Karya Kreasi Bangsa (KKB), yang merupakan anak usaha dari Bali United (PT Bali Bintang Sejahtera).
ADVERTISEMENT
Netizen beberapa kali protes soal kualitas siaran Liga 1 yang buruk. Lantas, bagaimana CEO Bali United, Yabes Tanuri, menanggapi hal ini?
Yabes sebenarnya menginginkan kualitas siaran Liga 1 terus meningkat. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, salah satunya terkait budget dan koneksi internet di lokasi siaran.
"Semua itu tergantung budget. Kalau misalnya budget bisa diberikan lebih besar, berarti jumlah kamera dan jenis kamera bisa lebih banyak," kata Yabes saat dihubungi kumparan, Rabu (20/7).
The CEO Bali United Yabes Tanuri. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Bukan itu saja. Contoh, koneksi internet. Itu di luar [kapasitas] kami kan. Kami berusaha, tetapi koneksi internetnya bisa naik-turun. Kalau di tempat kami, sudah hampir setengah giga koneksi internetnya," katanya.
"Tapi, kalau di daerah lain, misalkan di Banjarmasin, koneksi internetnya seberapa kencang? Kami juga bekerja sama dengan beberapa vendor, tetapi kadang-kadang juga enggak stabil. Kalau enggak stabil, itu juga memengaruhi live streaming, tetapi selama ini kami bisa handle," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Yabes menjelaskan pihaknya menuruti permintaan Emtek terkait kualitas siaran Liga 1. Sejauh ini, Creative United bisa memenuhi persyaratan yang diminta dengan biaya sendiri untuk peralatan kamera.
"Jadi, Emtek itu memberikan persyaratan terkait kameranya seperti apa dan lain-lain. Kami lalu beli sendiri, biaya sendiri," ucap Yabes terkait penyediaan kamera keperluan siaran.
Logo Liga 1. Foto: ligaindonesiabaru.com
"Kualitasnya mesti seperti apa, Emtek yang menentukan. Budget-nya itu, kami bidding semua, ada beberapa company bidding, dengan kualitas sesuai dengan Emtek berikan," tambahnya.
Untuk saat ini, Creative United tak kurang memakai 8 kamera untuk keperluan menunjang live streaming Liga 1. Pihaknya berencana menambah kamera dan peralatan lain jelang musim baru.
"Kami ada rencana penambahan alat baru, tetapi apakah alatnya bisa dipakai untuk siaran Liga atau enggak kami belum tahu," ujar Yabes.
ADVERTISEMENT
"Semuanya tergantung budget. Mau berapa kamera? 23 atau 21 kamera? Ya, tergantung budget. Mau pakai wiring di atas? Kalau semua stadion mau dipasang wiring, kami bisa, sanggup, tetapi budget mesti ada, dong," tandasnya.