Variasi Taktik di Balik Kebangkitan Manchester United

1 November 2019 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus Rashford merayakan golnya untuk Manchester United. Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Rashford merayakan golnya untuk Manchester United. Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Setelah jeda internasional edisi Oktober, Manchester United bangkit. Empat pertandingan telah dijalani dalam ragam kompetisi, dan mereka bisa menggamit satu hasil seri serta tiga kemenangan.
ADVERTISEMENT
Terkini, The Red Devils menumbangkan Chelsea dalam laga Piala Liga di Stamford Bridge, Kamis (31/10/2019) dini hari WIB. Menurut Sergio Romero, kebangkitan United saat ini ada sangkut pautnya dengan variasi formasi.
Untuk laga lawan Chelsea dan laga besar lain, pasukan Ole Gunnar Solskjaer ini tampil dengan skema 3-4-1-2. Sementara, saat berhadapan lawan relatif lebih mudah, United kembali ke pakem 4-2-3-1.
“Dua formasi itu betul-betul berbeda. Ketika kami bermain dengan empat bek, saya tahu bahwa dua bek akan maju dan dua lainnya bakal mundur. Sementara, dalam sistem tiga bek, semua bek takkan terlibat banyak dalam serangan,” ucap Romero.
“Saya sendiri lebih suka jika kami tampil dengan tiga bek, karena itu memberikan stabilitas saat bertahan. Para bek bisa membantu serangan tim saat bola berada di kaki. Saat kehilangan bola pun, mereka percaya diri untuk meningkatkan intensitas pressing.”
Para pemain United di atas lapangan. Foto: REUTERS/Chris Radburn
“Para bek tentu bisa memberikan ancaman lebih baik saat menekan daripada gelandang. Fisik mereka lebih kokoh dan juga lebih jago dalam aksi bertahan. Dengan begitu, celah tim ini pun mampu ditutup dengan sangat baik,” lanjut kiper asal Argentina itu.
ADVERTISEMENT
Dalam empat laga tadi, United membikin 7 gol dan hanya kebobolan 3 gol. Soal pertahanan yang solid, ini tentu ada sangkut pautnya dengan kiper.
Namun, Romero menjelaskan bahwa tugasnya tak hanya menghalau bola masuk ke dalam gawang yang dia dikawal. Tetapi, juga mengkoordinir para pemain belakang.
“Tugas kami sebagai kiper ialah memastikan semua pemain berada di posisi yang tepat ketika bertahan. Setiap ada yang aneh, kami harus berteriak demi memudahkan tugas bertahan rekan-rekan yang lain,” jelas Romero.
Sergio Romero melakukan pemanasan jelang laga melawan PSG. Foto: Reuters/Christian Hartmann
“Semua kiper di United sudah terbiasa dengan ini. Sejauh ini pula, kami tak bermasalah saat harus mengatur bek-bek dalam sistem tiga bek atau pun empat bek. Jadi, semua baik-baik saja,” lanjut kiper berusia 32 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Paling dekat, United bakal menghadapi AFC Bournemouth di Dean Court, Sabtu (2/11) malam WIB. Karena laga itu digelar di Premier League, maka David De Gea kembali menjaga gawang United.
Meski begitu, tugas yang bakal diemban sang kiper Spanyol itu tentu tak jauh beda dengan saat Romero -- yang tampil saat melawan Chelsea tadi.