Vietnam Dinilai Tak Bisa Sombong, Cuma Menang Lawan Tim Lemah di Piala AFF

26 Desember 2024 15:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vietnam vs Indonesia pada pertandingan Piala AFF di Phu Tho Provincial Stadium, Vietnam, Minggu (15/12/2024). Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Vietnam vs Indonesia pada pertandingan Piala AFF di Phu Tho Provincial Stadium, Vietnam, Minggu (15/12/2024). Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Timnas Vietnam tampil perkasa di sepanjang Piala AFF 2024. Namun, mereka dinilai tidak bisa sombong karena hanya melawan tim-tim yang levelnya di bawah mereka selama babak grup.
ADVERTISEMENT
Ini dikatakan oleh eks asisten Park Hang-seo saat masih melatih Timnas Vietnam, yakni Bae Ji-won. Vietnam menjadi juara Grup B Piala AFF 2024 dengan 3 kali menang dan sekali imbang. Salah satu kemenangan diraih atas Indonesia dengan skor 1-0.
Menurut Bae Ji-won, Vietnam tidak boleh terlalu bangga karena mereka hanya mengalahkan tim-tim lemah seperti Laos dan Myanmar. Indonesia yang mereka kalahkan juga diperkuat mayoritas pemain berusia di bawah 22 tahun.
"Indonesia adalah tim dengan peluang tertinggi, tetapi ketika memasuki pertandingan, Vietnam benar-benar mendominasi statistik. Tentu saja, semua orang tahu bahwa Indonesia tidak memiliki skuad terkuat atau berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena hari istirahat yang kurang seperti yang dikatakan Shin Tae-yong," katanya kepada VN Express.
ADVERTISEMENT
Selebrasi gol Doan Ngoc Tan saat Filipina vs Vietnam dalam laga lanjutan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Rizal Memorial, Manila, pada Rabu (18/12). Foto: VFF
"Itu bisa menjadi alasan kekalahan, tetapi Vietnam juga perlu menerima dan mengingat saat-saat mereka kalah dari Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia," lanjut Bae.
Sebelumnya, Vietnam kalah dari 3 laga melawan Indonesia. Mereka takluk 0-1 di Piala Asia Qatar, kalah 0-1 di Jakarta pada Ronde 2, dan keok 0-3 di Hanoi pada Ronde 2. Kala itu, 'Garuda' banyak mengandalkan pemain keturunan yang main di luar negeri.
"Saya tidak bermaksud meremehkan level Asia Tenggara. Tetapi Vietnam perlu memahami, menganalisis, dan membandingkan tujuan secara lebih rinci. Saat ini, mereka hanya menang melawan tim yang lemah di Piala AFF," jelas Bae.
"Terlalu dini untuk membandingkan kemampuan antara [Philippe] Troussier dan Kim. Penilaian baru harus menunggu setidaknya sampai Vietnam memenangkan kejuaraan. Tentu saja, pelatih Korea memiliki keuntungan besar dalam hal membangun mentalitas dan kekuatan fisik berkat banyaknya kesamaan budaya," tandasnya.
ADVERTISEMENT