Viral ‘VAR’ di Liga 3, Berapa Harganya?

20 Januari 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
VAR di Piala Dunia 2018. Foto: Reuters/Sergio Perez
zoom-in-whitePerbesar
VAR di Piala Dunia 2018. Foto: Reuters/Sergio Perez
ADVERTISEMENT
Peristiwa menarik terjadi di pertandingan Liga 3 Seri 2 Jawa Barat antara Persikabbar dan Bandung Barat United pada Senin (17/1). Dalam laga yang disiarkan akun YouTube Asprov PSSI Jawa Barat, tampak wasit menggunakan Video Assistant Referee ('VAR') sederhana dalam membuat keputusan.
ADVERTISEMENT
Keberadaan 'VAR' tersebut langsung memberikan impaknya. Pada menit ke-62, ada insiden pelanggaran yang memicu ketegangan di antara kedua tim. Wasit pun memasuki area di mana terdapat TV yang menayangkan tayangan ulang dari insiden tersebut.
Usai memerhatikan dengan saksama, wasit kembali ke lapangan. Ia meniup peluit sambil membuat gesture 'kotak' dengan tangannya, mirip gesture VAR di Eropa, lalu memberi kartu merah kepada pemain Persikabbar, Krisna yang dinilai telah menyikut pemain Bandung Barat United, Pajar.
Usut punya usut, penggunaan 'VAR' di Liga 3 rupanya berasal dari sumbangan Bandung Premier League (BPL), sebuah kompetisi sepak bola yang diperuntukkan bagi komunitas di Bandung dan Jawa Barat.
Kompetisi BPL sendiri pertama kali digelar pada Juli 2018. Setahun berselang atau tepatnya pada Januari 2019, BPL melakukan sebuah terobosan dengan menggunakan 'VAR' di pertandingan meski belum berstandar FIFA.
ADVERTISEMENT
“Teknologi ini punya BPL, saya bilang ke Asprov Jabar, saya sumbangkan ke Asprov tanpa bayar. Sekarang kan sudah canggih, sudah pakai tiga kamera dan juga ada perangkat pendukung lainnya, wasit juga sudah pakai alat komunikasi. Sebenarnya BPL punya 8 kamera, tapi 3 kamera sudah cukup, karena balik lagi ke venue mendukung atau tidak,” ucap PIC Liga 3 Jawa Barat seri 2, Doni Setiabudi, ketika dihubungi kumparan, Kamis (20/1).
Doni turut menuturkan secara rinci harga perangkat dalam penggunaan VAR di Liga 3. Ia menyebutkan bahwa nilainya sekitar Rp 100 juta.
“Harga satu kamera itu Rp 25 juta, satu paket dengan 3 kamera serta perangkat lainnya, jadi 'VAR' di Liga 3 Jabar seri 2 ini total sekitar Rp 100 juta, ini harga untuk stadion,” lanjut Doni yang menjabat sebagai CEO BPL.
VAR, masih menuai kontroversi. Foto: REUTERS/Carlos Barria
Di sisi lain, Doni mengaku bahwa ada sejumlah pihak yang nyinyir dengan 'VAR' tersebut karena tidak sesuai standar FIFA. Namun, ia tak mau ambil pusing. Doni menilai yang terpenting adalah tujuan penggunaan VAR tersebut.
ADVERTISEMENT
“Memang ada juga yang nyinyir soal 'VAR' ini karena tidak standar FIFA. Tapi bagi saya, namanya VAR kan dasarnya ada kamera, jadi tinggal jenis kameranya bagaimana dan jenisnya pun juga banyak, yang paling penting kan esensinya," katanya.
“Saya ibaratkan ada dua handphone harganya Rp 100 ribu dan Rp 100 juta. Dua-duanya pasti punya teknologi yang berbeda, tapi kalau dipakai telepon, keduanya kan bisa dipakai."
“Kalau untuk harga VAR sesuai standar FIFA itu sekitar Rp 8-9 miliar sudah satu paket berupa 12 kamera dan perlengkapan lainnya,” pungkas Doni.