Tottenham Hotspur Stadium

Wabah Corona Paksa Tottenham Potong Gaji 550 Karyawannya

1 April 2020 7:42 WIB
comment
108
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria berjalan melewati logo Tottenham Hotspur. Foto: Reuters/Dylan Martinez
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria berjalan melewati logo Tottenham Hotspur. Foto: Reuters/Dylan Martinez
ADVERTISEMENT
Keputusan besar diambil Tottenham Hotspur untuk mengantisipasi krisis finansial karena vakumnya kompetisi Premier League. Selasa (31/3/2020), mereka resmi memberlakukan pemotongan gaji 20% kepada 550 karyawan non-pemain.
ADVERTISEMENT
Pemotongan gaji itu sendiri berlaku untuk dua bulan, April dan Mei. Menurut Direktur Utama Tottenham, Daniel Levy, keputusan ini diambil supaya pihak klub tak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja.
Levy juga berharap dialog antara Premier League, asosiasi pemain, dan asosiasi manajer bisa menghasilkan sebuah resolusi yang memaksa pemain dan pelatih untuk berkorban demi ekosistem sepak bola.
Bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy. Foto: GLYN KIRK / AFP
"Ketika aku membaca berita mengenai transfer pemain musim panas seakan-akan tidak terjadi apa-apa, aku berpikir semua orang perlu menyadari realitas di sekelilingnya," kata Levy, dilansir Reuters.
"Lebih dari 786 ribu orang terinfeksi, lebih dari 38.000 orang meninggal dunia, dan sebagian besar kawasan di dunia sedang menjalani karantina. Kita semua harus sadar bahwa sepak bola tak boleh beroperasi dalam gelembung."
ADVERTISEMENT
"Kami memang klub dengan penghasilan tertinggi kedelapan di dunia berdasarkan survei Deloitte tetapi semua data itu tidak berlaku lagi karena virus ini tidak pandang bulu."
Saat ini, operasi di Tottenham sendiri, menurut Levy, secara efektif sudah berhenti. Dari situ, banyak fans yang kehilangan mata pencaharian dan sejumlah sponsor mulai menunjukkan kekhawatirannya.
Pemandangan Tottenham Hotspur Stadium dari luar. Foto: Reuters/Peter Cziborra
Di sisi lain, Tottenham punya kewajiban untuk mengeluarkan ratusan juta poundsterling setiap tahunnya. Penghematan anggaran pun tidak terhindarkan lagi.
"Aku yakin kita semua akan melewati krisis ini tetapi semua seluk beluk kehidupan akan butuh waktu untuk kembali ke normal," ucap Levy.
"Banyak keluarga kehilangan orang tercinta, banyak bisnis yang jatuh, jutaan lapangan pekerjaan hilang, dan banyak klub sepak bola, besar maupun kecil, akan kesulitan bertahan."
ADVERTISEMENT
"Sebagai direktur utama, sudah menjadi tugasku untuk melindungi karyawan, suporter, rekan bisnis, dan tentunya klub kita semua untuk generasi mendatang," tandasnya.
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten