Wawancara Khusus Sabreena Dressler: Tembus Klub Australia & Ingin Tiru Sam Kerr

19 Mei 2022 14:07 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sabreena Dressler, pesepak bola wanita Indonesia. Foto: Instagram/@sabreenadressler
zoom-in-whitePerbesar
Sabreena Dressler, pesepak bola wanita Indonesia. Foto: Instagram/@sabreenadressler
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sabreena Dressler belakangan menyorot perhatian publik sepak bola Indonesia. Pemain blasteran Indonesia-Jerman itu baru saja direkrut tim sepak bola wanita asal Australia, Subiaco AFC.
ADVERTISEMENT
Subiaco AFC adalah tim yang berbasis di Kota Subiaco, sebuah daerah di metropolitan Kota Perth. Klub ini berkompetisi di Divisi 2 Australia alias NPLW/National Premier Leagues Women.
Sabreena merupakan satu dari segelintir pesepak bola wanita profesional di Indonesia. Bek berusia 21 tahun ini pernah bermain untuk Persija Jakarta Putri di Liga 1 2019. Sayang, kompetisi itu hanya berjalan semusim dan tak kunjung bergulir kembali karena pandemi.
Sabreena juga pernah dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Wanita Indonesia pada 2021. Akan tetapi, ia tak lolos dan dipulangkan oleh Rudy Eka Priyambada.
Kepada kumparan, Kamis (19/5), Sabreena berkisah seputar perjalannya di dunia sepak bola dan proses bergabung Subiaco AFC. Ia juga menuturkan mimpinya untuk sukses di 'Negeri Kangguru', seperti bintang Australia yang kini berseragam Chelsea, Sam Kerr. Simak wawancara lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Bagaimana awal mula Anda jatuh hati dengan sepak bola?

Sabreena Dressler, pesepak bola wanita Indonesia. Foto: Instagram/@sabreenadressler
Saya sejak kecil memang sudah suka olahraga. Dulu saya main basket, voli, renang dan sepak bola. Sepak bola jadi olahraga paling terakhir yang saya pernah saya coba. Lucunya, sekarang sepak bola menjadi olahraga terfavorit saya dan saya sekarang berprofesi sebagai pesepak bola wanita.

Apakah keluarga Anda mendukung dengan pilihan sebagai pesepak bola profesional?

Semua keluarga saya suka olahraga, dan semua mendukung saya karena it’s what I love to do (itu yang saya cintai). Waktu saya cerita ke keluarga dan teman-teman saya, termasuk teman-teman saya di Persija Putri dan Timnas Indonesia, mereka semua senang sekali dan excited for what’s to come (tidak sabar menunggu kelanjutannya).
ADVERTISEMENT

Bagaimana pandangan Anda dengan sepak bola wanita di Indonesia?

Sepak bola wanita di Indonesia sudah sangat berkembang. Tapi, semenjak COVID-19 mereka (PSSI) tidak terlalu fokus ke perempuan, dan hanya berfokus ke sepak bola laki-laki. Itu masuk akal, sih, karena mereka (sepak bola laki-laki) lebih banyak hasilnya dan sudah siap selama bertahun-tahun.
Kalau perempuan, mereka hanya mengumpulkan tim satu bulan sebelum turnamen. Ya, gimana mau menang? Kompetisinya atau apa-apa kalau persiapan aja enggak bener, liga juga enggak dijalanin.
Saran saya, kasih tim lebih dari satu bulan. Give them a chance (kasih mereka kesempatan). Tim-tim kayak Timnas Australia dan lain-lain itu sudah beda level karena mereka sudah lama latihan bersama, bisa bertahun-tahun sebelum turnamen, enggak cuma satu bulan. Also, jalanin liga! Gimana mau improve kalau enggak ada pertandingan atau latihan?
Pesepak bola timnas putri Indonesia Zahra Muzdalifah (kiri) dan Sabreena Dressler (kanan) berjalan usai mengikuti latihan di Lapangan D, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/3/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Adakah perbedaan mencolok dengan kondisi sepak bola wanita di Australia?

Beda di sini dengan di Indonesia, di sini mereka fokus ke tim wanita juga. Liga jalan dan tetap latihan dan bertanding. Mereka juga mengumpulkan tim berbulan-bulan sebelum musim bergulir, agar tim dapat chemistry yang baik dan para pemain siap untuk berkompetisi di liga.
ADVERTISEMENT
Sistem juga berbeda banget. Di sini lebih teratur dan tepat waktu. Lapangannya juga bagus, walaupun memang bukan stadion untuk latihan karena masih di divisi 2, tapi sudah bagus banget.
Tapi, kita juga harus lihat bahwa Australia memang sudah lama membangun tim-tim sepak bola wanita, kalau di Indonesia sudah mulai berkembang dan butuh waktu serta kepercayaan masyarakat. Jadi, semuanya butuh proses.
(Pada 2019 PSSI untuk kali pertama menggelar kompetisi Liga 1 Putri. Akan tetapi, kompetisi itu tak lagi berjalan semenjak 2020 hingga kini)

Bagaimana ceritanya Anda bisa bergabung tim Australia, Subiaco AFC?

Sabreena Dressler. Foto: Instagram/@sabreenadressler
Saya bergabung Subiaco AFC melalui manajemen USA Athletes. Mereka buat profile, lalu ada tim di Divisi 3 yang melihat dan ajak saya untuk gabung dengan tim mereka. Tapi, waktu saya bergabung, intensitasnya tergolong kurang menurut saya. Kebetulan, saya di Australia untuk cari tim yang bisa memotivasi saya dan improve skill.
ADVERTISEMENT
Saya kemudian dilihat sama pelatih Subiaco AFC dan diajak trial. latihan pertama bersama Subiaco intensitasnya gila. Saya suka timnya. Mereka semua pekerja keras dan mau menang di Divisi 2. Dari situ, coach kemudian email ke saya dan mengajak saya untuk bergabung ke tim.

Apakah sudah mulai latihan dengan Subiaco AFC?

Saya sudah latihan bersama mereka selama dua minggu dan masuk tim inti mereka untuk bertanding melawan tim-tim lain. Kami latihan dua kali dalam seminggu dan selalu ada pertandingan di setiap hari Minggu. Di luar latihan, saya nge-gym dan terkadang latihan bola juga sama teman atau sendiri.
Sabreena Dressler, pesepak bola wanita Indonesia. Foto: Instagram/@sabreenadressler

Selain bersama klub, adakah target bersama Timnas Wanita Indonesia?

ADVERTISEMENT
Sementara ini, saya belum ada target bersama timnas, karena saya mau improve (meningkat lebih baik) dan dapat pengalaman bersama tim ini di Australia. Biar skill lebih bagus lagi dan lebih cerdas. Tapi, kalau dipanggil lagi, Alhamdullilah. Kalau enggak, saya coba terus untuk menjadi pemain yang lebih bagus.
ADVERTISEMENT
Sepak bola ini sebenarnya bisa menjadi profesi yang menjanjikan, asalkan tahu apa yang kita mau dan investasi ke hal-hal lain. Jadi, ada backup-nya juga.
Saya berharap Timnas Wanita Indonesia lebih difokuskan lagi. It takes time, years not only a month to make them great players. (Memerlukan waktu tak hanya sebulan, tetapi bertahun-tahun untuk menjadikan mereka hebat)

Apa harapan Anda di kancah sepak bola Australia?

Pemain sepak bola wanita Australia Sam Kerr. Foto: Jeff Pachoud/AFP
Harapan saya di tim ini, saya bisa menjadi pemain yang lebih baik dan dapat pengalaman yang bagus. Karena pesepak bola wanita di sini lebih kuat, cepat dan cara mainnya pinter banget. So, semoga saya bisa fokus belajar dari mereka dan bisa memberikan yang terbaik untuk tim ini.
ADVERTISEMENT
Untuk sekarang, saya fokus maksimal untuk bermain di Liga 2 dulu, tapi rencananya saya ingin bermain di tim Perth Glory karena mereka adalah tim yang berkompetisi di Liga 1.
Pesepak bola top seperti Sam Kerr pernah bergabung dengan Perth Glory, semoga satu hari nanti saya juga bisa masuk ke tim itu. Memang butuh banyak latihan dan waktu untuk bekerja lebih keras lagi.
(Samantha May Kerr atau Sam Kerr adalah salah satu pesepak bola kelas dunia asal Australia. Ia pernah bermain di Liga Australia, Amerika Serikat dan kini berada di puncak kariernya bersama Chelsea. Sam Kerr adalah striker andalan Timnas Australia)