Guendouzi, Pepe (C)

West Ham vs Arsenal: Masa Iya Mau Kalah Lagi?

9 Desember 2019 19:22 WIB
comment
91
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Freddie Ljungberg memimpin Arsenal di laga vs Brighton. Foto: Reuters/Eddie Keogh
zoom-in-whitePerbesar
Freddie Ljungberg memimpin Arsenal di laga vs Brighton. Foto: Reuters/Eddie Keogh
ADVERTISEMENT
Arsenal sudah layak untuk membunyikan alarm tanda bahaya. Tanpa kemenangan dalam tujuh laga terakhir di Premier League 2019/2020 jelas menjadi sesuatu yang tak bisa dibiarkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
Penyakit Arsenal bermula di laga pekan kesembilan melawan Sheffield United. ‘Meriam London’ kalah dari tim promosi itu satu gol tanpa balas.
Setelah itu, Arsenal semakin terpuruk. Mereka gagal menang kala bersua Crystal Palace dan Wolverhampton Wanderers, kendati berhasil unggul terlebih dahulu.
Hasil buruk tak hanya didapatkan di liga domestik. Arsenal gagal menang dalam dua pertandingan terakhir mereka di Liga Europa. Kekalahan di laga pemungkas—melawan Eintracht Frankfurt—membuat Arsenal memecat sang pelatih, Unai Emery.
Asisten Emery, Freddie Ljungberg, ditunjuk sebagai pelatih interim. Namun, peruntungan Arsenal tak berubah. Arsenal gagal menang di dua laga perdana Ljungberg—melawan Norwich City dan Brighton & Hove Albion. Arsenal bahkan kalah dari Brighton dengan skor 1-2.
ADVERTISEMENT
Brighton menang 1-2 atas Arsenal di Stadion Emirates. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Kekalahan dari Brighton itu menuntaskan rentetan tanpa kemenangan Arsenal di Premier League menjadi tujuh laga, dan di semua kompetisi menjadi sembilan laga.
Situasi ini tentu tak bisa dibiarkan begitu saja. Untuk keluar dari rentetan hasil buruk ini, hanya satu hal yang perlu dilakukan Arsenal: Menang. Nah, laga pekan ke-16 melawan West Ham United, Selasa (10/12/2019) dini hari WIB, menjadi kesempatan Arsenal untuk mendapatkan itu.
Di atas kertas, Arsenal memiliki peluang untuk menang yang cukup tinggi kala bersua West Ham. Kekuatan skuat The Gunners jelas lebih oke ketimbang West Ham. Selain itu, form West Ham juga tak bagus-bagus amat—The Hammers hanya sekali menang dalam sembilan laga terakhir di Premier League.
ADVERTISEMENT
Namun, faktor penentu kemenangan tak hanya sekadar form dan kekuatan tim. Dibutuhkan komposisi pemain dan taktik yang sesuai. Nah, Ljungberg tampak kesulitan mengatur hal tersebut, dan itu mungkin tak berubah di laga melawan West Ham.
Begini, Ljungberg sempat menegaskan bahwa ia akan memercayai pemain-pemain senior untuk membawa Arsenal keluar dari rentetan hasil buruk.
Freddie Ljungberg dan tim Arsenal. Foto: Reuters/Matthew Childs
“Saya belum bilang saya akan memusatkan permainan kepada pemain tertentu. Namun, saya ingin memainkan pemain-pemain yang berpengalaman di situasi sulit seperti saat ini. Saya memutuskan bahwa mereka-lah yang akan mengemban tanggung jawab itu,” kata Ljungberg, dikutip dari Goal International.
Maksud Ljungberg sebenarnya bisa dimengerti. Pemain-pemain senior tentunya memiliki mentalitas dan pengalaman yang berguna di masa-masa sulit.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, di laga melawan Norwich dan Brighton, cara Ljungberg itu sudah jelas tak ampuh. Pemain-pemain senior Arsenal semacam Mesut Oezil, Sokratis Papastathopoulos, Sead Kolasinac, dan Granit Xhaka menjadi pesakitan. Bahkan, pencetak gol di laga versus Brighton, Alexandre Lacazette, tak banyak memberikan sumbangan selain golnya.
Di satu sisi, pemain-pemain muda nan anyar seperti Kieran Tierney, Nicolas Pepe, dan Gabriel Martinelli mampu memberikan dampak positif buat Arsenal. Pepe misalnya, ia berhasil membuat ofensif Arsenal lebih cair setelah masuk di babak kedua dalam laga versus Brighton.
Sejauh ini, Ljungberg tampak enggan memanfaatkan tiga pemain muda itu. Berdasarkan ucapan Ljungberg, kecil kemungkinan Pepe, Tierney, dan Martinelli tampil di laga versus West Ham.
ADVERTISEMENT
Matteo Guendouzi merayakan gol bersama Nicolas Pepe. Foto: Reuters/Andrew Boyers
Kalaupun menang melawan West Ham, tugas Ljungberg tentu masih menumpuk. Ia mesti membenahi morel Arsenal yang tengah terpuruk. Pria asal Swedia itu juga harus menjaga konsistensi timnya.
Namun, misi pertamanya jelas menang di laga melawan West Ham. Jika Ljungberg kembali gagal, terlebih karena egonya, besar kemungkinan ambisinya untuk menjadi pelatih tetap Arsenal tak akan tercapai.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten