Wonderkid Terpanas Serie A: Dejan Kulusevski dan Hamed Junior Traore

23 Desember 2019 17:43 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dejan Kulusevski (kiri) dan Hamed Junior Traore, bintang masa depan Serie A. Foto: Parma Calcio & US Sassuolo/Composite
zoom-in-whitePerbesar
Dejan Kulusevski (kiri) dan Hamed Junior Traore, bintang masa depan Serie A. Foto: Parma Calcio & US Sassuolo/Composite
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dejan Kulusevski dan Hamed Junior Traore. Ingatlah baik-baik nama keduanya karena mereka adalah pemain termuda paling panas di Serie A saat ini. Jika Kulusevski berpendar di Parma, Traore moncer bersama Sassuolo.
ADVERTISEMENT
Kulusevski (19 tahun) sendiri masih berstatus pemain Atalanta. Dia didatangkan sebagai pemain akademi pada 2016 silam dan mulai dipromosikan ke tim senior pada awal 2019.
Di tim junior Atalanta, Kulusevski mampu tampil cemerlang pada musim 2018/19 dengan mencetak 8 gol dan 10 assist. Berkat kontribusi Kulusevski itu, Atalanta sukses menjuarai kompetisi Primavera.
Namun, kompetisi di tim utama Atalanta tidak mudah untuk ditaklukkan. Sebagai gelandang serang, Kulusevski harus bersaing dengan pemain-pemain kawakan macam Papu Gomez dan Josip Ilicic.
Papu Gomez merayakan gol ke gawang Dinamo Zagreb. Foto: AFP/Miguel Medina
Maka, ketika ada tawaran dari Parma, Kulusevski mengiyakannya. Dia dipinjam bersama striker asal Denmark, Andreas Cornelius. Di antara dua nama itu, Kulusevski jadi yang lebih menonjol.
Bersama Parma, Kulusevski lebih kerap dimainkan sebagai penyerang sayap kanan. Dua belas dari total 17 penampilannya bersama Parma dia lakoni di posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Kulusevski telah mencatatkan 4 gol dan 7 assist untuk Parma di Serie A. Soal assist itu, dia hanya kalah dari bintang Lazio, Luis Alberto, yang telah menciptakan 10 sepanjang musim.
Kelebihan utama Kulusevski memang terletak pada kualitas umpannya. Menurut catatan WhoScored, pemain Swedia berdarah Makedonia Utara ini bisa mencatatkan 2,4 umpan kunci per laga.
Namun, kemampuan Kulusevski tak sampai di situ saja. Ia juga sanggup membukukan 1,5 tembakan dan 2,1 dribel sukses di tiap pertandingannya. Catatan tekelnya (1,2 per laga) juga tidak buruk.
Dari sini, tak mengherankan jika Kulusevski jadi incaran banyak sekali klub, tak cuma dari Italia tetapi juga negara lain. Internazionale dan Manchester United kabarnya jadi yang terdepan untuk mendapatkan pemain berharga 42 juta euro ini.
ADVERTISEMENT
Lain Kulusevski, lain pula Traore (19 tahun). Sejauh ini, sih, nama Traore belum seharum Kulusevski. Wajar, karena raihan gol dan assist-nya memang belum sebanyak itu. Sejauh ini Traore 'baru' mengemas 3 gol dan 1 assist untuk Neroverdi.
Namun, kesempatan yang didapatkan Traore memang belum sebanyak Kulusevski. Pemain yang dipinjam dari Empoli pada musim panas lalu ini baru dimainkan 15 kali dengan 7 di antaranya sebagai pengganti.
Namun, dari kans yang belum banyak itu, Traore sudah bisa menunjukkan betapa besar potensinya. Statistik overall-nya terbilang oke dengan raihan 1,9 tembakan, 1 umpan kunci, 1,1 dribel sukses, plus 1,3 tekel per pertandingan.
Traore juga punya catatan spesial sebagai pemain kelahiran 2000 ke atas. Di antara pemain-pemain itu, hanya dia dan Jadon Sancho yang bisa terlibat dalam terciptanya 4 gol atau lebih di lima liga top Eropa dalam dua musim terakhir.
ADVERTISEMENT
Namun, sekali lagi, reputasinya belum sebesar Kulusevski. Jika Kulusevski sudah dibanderol 42 juta euro, harga pasar Traore sampai saat ini 'baru' menyentuh angka 17 juta euro.
Terlepas dari masalah harga, Traore punya potensi sama besarnya dengan Kulusevski. Hanya, sejauh ini dia memang belum bisa menemukan tempat yang benar-benar nyaman untuk menampilkan potensi seperti Kulusevski di Parma.
Tentunya, performa keseluruhan Parma yang bisa nangkring di posisi 7 Serie A sangat membantu Kulusevski. Sebaliknya, Traore 'terjebak' di Sassuolo yang angin-anginan dan kini duduk di urutan ke-13 classifica.