Ambisi Timnas Brasil Mengincar Trofi Piala Dunia Wanita Pertamanya

26 Juni 2023 12:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pia Sundhage, Pelatih Timnas Wanita Brasil. Foto: CBF
zoom-in-whitePerbesar
Pia Sundhage, Pelatih Timnas Wanita Brasil. Foto: CBF
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelatih Timnas Wanita Brasil, Pia Sundhage, nampaknya punya ambisi yang cukup besar jelang gelaran Piala Dunia Wanita yang dimulai 20 Juli mendatang. Juru latih asal Swedia itu menargetkan As Canarinhas membawa pulang trofi turnamen sepak bola wanita paling prestisius sejagat raya tersebut, untuk kali pertama.
ADVERTISEMENT
Mengutip Fox Sports, nama Pia Sundhage cukup disegani di kancah sepak bola wanita internasional. Sederet gelar berhasil ia menangkan dalam karier kepelatihannya, beberapa di antaranya adalah medali emas Olimpiade 2008 dan 2012 serta Piala Algarve 2008, 2010, dan 2011 bersama Amerika Serikat (AS) lalu Copa America Femeninan 2022 bersama Brasil.
Tak hanya itu, prestasi individunya pun tak kalah mentereng. Sundhage pernah menyabet penghargaan Pelatih Wanita Terbaik Dunia FIFA tahun 2012, serta menjadi finalis di edisi 2010, 2011, dan 2013.
Meski telah berhasil mengumpulkan sejumlah gelar tersebut, tampaknya masih ada yang kurang pada etalase trofi miliknya: trofi Piala Dunia Wanita. Kini, bersama Brasil ia optimistis untuk membawa pulang trofi tersebut.
“Saya benar-benar percaya 10 tim dengan peringkat terbaik, seperti kami (Brasil), memiliki kesempatan untuk melangkah jauh. USA, Jerman, Swedia, dan Inggris, mereka juga memiliki peluang besar untuk menang (Piala Dunia Wanita),” tutur wanita 63 tahun itu kepada Associated Press, dikutip dari Fox Sports.
ADVERTISEMENT
“Tapi lihat Kanada. Mereka memenangkan medali emas Olimpiade (tahun 2020) dan mereka kini selalu tertinggal. Jika tim Anda tidak banyak yang mengalami cedera, dan tim Anda hebat, lalu ditambah kepercayaan diri dan memiliki sedikit keberuntungan (maka peluang menang Piala Dunia terbuka),” sambungnya.
Pia Sundhage sebenarnya hampir saja membawa pulang trofi Piala Dunia Wanita pada edisi 2011 saat membesut Amerika Serikat. Sayangnya, di partai puncak, tim yang dilatihnya kalah oleh Jepang via adu penalti usai bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Sementara itu, ini adalah tahun keempat Sundhage menjadi juru taktik Brasil. Ia pertama kali datang pada Juli 2019 silam. Kontraknya akan habis setelah Olimpiade 2024, dan Piala Dunia 2023 bisa jadi turnamen terbesar terakhirnya mengingat usianya yang kini sudah menginjak angka 63.
ADVERTISEMENT
Saat pertama kali membesut As Canarinhas, Sundhage mengaku bahwa cukup banyak tantangan di awal kedatangannya. Namun, perlahan kini Brasil menunjukkan performa yang lebih baik di tangan Sundhage.
“Awalnya sangat luar biasa. Ketika saya pergi ke AS juga sama. Mereka (AS) sangat sukses, dan siapa saya? Haruskah saya mengubah sesuatu? Ya, tentu saja, sedikit. Tapi tak perlu terlalu banyak perubahan karena mereka telah sukses. Terlebih mereka bisa saja mendatangkan pelatih asal Amerika. Mirip seperti di sini (di Timnas Brasil),” ucap Sundhage.
Timnas Wanita Brasil vs Jerman di Pertandingan Pershabatan FIFA. Foto: CBF
Brasil boleh saja jadi pemegang gelar Piala Dunia terbanyak di kategori sepak bola laki-laki. Namun, negara sepak bola itu seperti kehabisan keberuntungan di Piala Dunia Wanita.
Menyoal riwayat di Piala Dunia Wanita, Brasil tak sedigdaya tim pria yang berhasil mengumpulkan 5 trofi. Bahkan, dalam dua edisi awal Piala Dunia pada 1991 & 1995, Brasil tak mampu lolos dari fase grup.
ADVERTISEMENT
Empat tahun berselang, Brasil baru ikut serta dan mampu melangkah jauh hingga semifinal. Mereka gagal mencapai partai puncak, tapi berhasil memenangi perebutan juara ketiga usai menang adu penalti menghadapi Norwegia.
Sedangkan, prestasi terbaik Brasil tercipta pada edisi 2007. Kala itu Brasil mampu menjadi runner-up. As Canarinhas dikalahkan oleh Jerman dengan skor 0-2 pada partai final itu.
Usai dua capaian tersebut, Brasil tampaknya masih kesulitan menunjukkan levelnya sebagai negara sepak bola. Dalam dua edisi terakhir, yakni 2015 & 2019, Brasil selalu terhenti langkahnya di babak 16 besar.
Setelah mencatatkan hasil buruk dalam dua edisi sebelumnya, Brasil lalu menunjuk Pia Sundhage sebagai juru taktik. Pengalaman Sundhage di sepak bola wanita diharapkan mampu mendongkrak prestasi Brasil di ajang sepak bola wanita antarbangsa tersebut.
ADVERTISEMENT
Peningkatan performa tersebut juga diakui oleh bek Brasil, Rafaella Souza. Menurutnya, Sundhage berhasil meningkatkan pertahanan tim dan membawa pendekatan permainan yang lebih taktis.
“Dia (Sundhage) membawa gaya tim yang sangat kompak, sangat sulit bagi orang lain untuk menembus pertahanan kami. Kami banyak berkembang, dia sangat menuntut kebugaran tubuh kami. Kami tidak akan pernah melupakan sesi latihan yang intensif dengannya. Saya harap kami dapat membawa pelajaran itu setelah Olimpiade 2024, tidak peduli berapa lama dia bekerja dengan Brasil,” tutur Rafaella.
Dalam waktu dekat, Sundhage akan segera mengumumkan skuad Brasil untuk Piala Dunia Wanita 2023. Namun, tiga pilar utamanya dikabarkan mengalami cedera, termasuk sang striker, Ludmila da Silva. Kendati demikian, ia tak mau ambil pusing dengan hal tersebut karena sepak bola adalah permainan tim dan tidak selalu bergantung pada individu saja.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah permainan tim, bukan satu pemain yang akan memenangkan Piala Dunia. Itu akan menjadi tim, dan itu akan menjadi tim yang kohesif,” ucap eks-penggawa Lazio Wanita itu.
“Saya sedang dalam perjalanan yang fantastis menuju Piala Dunia. Kemudian perjalanan fantastis lainnya ke Olimpiade di Prancis. Dan kemudian saya tidak tahu. Yang penting saya ada di sini, sekarang,” pungkasnya.
Timnas Wanita Brasil yang kini menghuni peringkat 8 FIFA tergabung di grup F pada Piala Dunia 2023 bersama Prancis, Panama, dan Jamaika. Marta da Silva cs akan memulai langkahnya dengan melawan Panama pada 24 Juli mendatang di Stadion Hinmarsh, Adelaide, Australia.