Jelang 16 Besar, Pelatih Jamaika: Kami Negara Kecil tapi Tak Takut Apa pun

8 Agustus 2023 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Wanita Jamaika. Foto: Instagram/@allysonswaby10
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Wanita Jamaika. Foto: Instagram/@allysonswaby10
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capaian di Piala Dunia Wanita tahun ini menjadi rekor tertinggi Timnas Sepak Bola Jamaika. Mereka sukses mencapai fase 16 besar setelah di edisi sebelumnya hanya mentok di fase grup saja.
ADVERTISEMENT
Di babak 16 besar, tim berjuluk Reggae Girlz itu akan menghadapi si pemuncak klasemen Grup H, Kolombia. Pertandingan tersebut akan dilakoni pada hari ini, Selasa (8/8) pukul 15:00 WIB.
Di fase grup, catatan Timnas Jamaika terbilang biasa-biasa saja. Dari tiga laga yang dilakoni, mereka hanya bisa memetik satu kemenangan dan dua kali imbang.
Satu kemenangan tersebut diraihnya kala bersua Panama (1-0). Sementara dua hasil imbang didapatnya saat menghadapi Brasil (0-0) dan tim peringkat lima dunia, Prancis (0-0).
Meski berbekal satu gol berarti serangan mereka tak bisa dibilang baik, pelatih Timnas Wanita Jamaika Lorne Donaldson tetap optimis karena timnya punya modal di sisi yang berseberangan: pertahanan yang kuat.
Ya, walaupun hanya torehkan satu gol, Reggae Girlz belum pernah kebobolan. Gawang mereka masih perawan. Apalagi, itu diraih melawan tim-tim unggulan seperti Brasil dan Prancis.
ADVERTISEMENT
“Kami masih clean sheet. Beberapa orang berpikir kondisi ini baik, beberapa yang lain mungkin berpikir (catatan) ini jelek. Tapi kamu harus menghadapi apa yang ada di depanmu. Kamu hanya perlu mendapatkan poin,” kata Donaldson, dikutip dari The Gleaner, Selasa (8/8).
Sikap optimis yang ditunjukkan pelatih berusia 67 tahun itu memang patut diacungi jempol. Selain memberikan semangat kepada tim, energi positif yang dipancarkannya juga dapat menjadi dorongan untuk mereka bisa menunjukan performa maksimal.
“Jadi, sekarang kami akan mencari cara bagaimana kami bisa mengubah pertahanan kami jadi mencetak gol. Itulah tantangannya. Jadi, itu bagus memiliki clean sheet, namun kami harus (tetap) mengambil peluang,” imbuhnya.
Sekali lagi, Reggae Girlz adalah tim underdog. Namun, justru di situlah Donaldson merasa Jamaika bisa meraih hal yang lebih jauh. Apa salahnya menjadi underdog? Toh Jamaika sudah terbiasa menghadapi segala macam cobaan.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana kalian mau mengejutkan orang Jamaika, saat kami sudah mengalami segala macam cobaan? Mau itu pengalaman hidup atau bagaimana cara pemain-pemain kami tumbuh besar, kami sudah mengalami segalanya. Jadi kalau kalian memberi kami cobaan lain, kami cuma bakal bilang, ‘Ah, kami sudah pernah mengalami yang lebih buruk,’” kata Donaldson.
Mau itu Shelly-Ann Fraser-Pryce (pelari perempuan Jamaika), the Sunshine Girls (tim netball Jamaika), Usain Bolt, sampai segala macam atlet dan performer dari Jamaika seperti Bob Marley, orang Jamaika tuh orang-orang yang tangguh,” lanjutnya.
“Kami punya mantra, likkle but we tallawah, yang artinya kami bangsa kecil tapi tak ada yang kami takuti,” ujar Donaldson.
Perjalanan Jamaika di Piala Dunia Wanita keduanya ini tak berlebihan untuk disebut sebagai perjalanan melawan segala keterbatasan. Tak cuma melawan tim-tim kuat di dalam lapangan, Jamaika juga perlu mengatasi keterbatasan di luar lapangan mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk berangkat ke Australia dan Selandia Baru, mereka perlu membuka donasi yang akan digunakan untuk biaya penginapan, makan, dan kebutuhan sehari-hari tim Jamaika. Kini, Donaldson melihat semua itu sebagai bagian dari perjalanan timnya dan meminta Khadija Shaw dkk untuk menikmati momen emas seperti ini.
“Kami tidak tahu kapan kami akan kembali seperti ini. Jadi, nikmati momen ini dan berusaha keraslah,” tutupnya.