MilkLife Soccer Challenge 3 Hadirkan Tantangan Baru buat Pemain Putri, Apa Itu?

15 Desember 2023 20:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers MilkLife Soccer Challenge, Jumat (15/12). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers MilkLife Soccer Challenge, Jumat (15/12). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MilkLife Soccer Challenge Batch 3 melahirkan nuansa baru dan berbeda dari dua edisi pendahulunya. Ya, turnamen besutan Djarum Foundation itu ternyata mengusung konsep baru: menggabungkan pemain putra dan putri sekaligus dalam satu tim.
ADVERTISEMENT
MilkLIfe Soccer Challenge Batch 3 digelar di Kudus, Jawa Tengah, pada 15-17 Desember 2023. Sebanyak 478 peserta yang terdiri dari 324 siswi dan 154 siswa saling bertanding untuk memperebutkan trofi juara.
Yang berbeda di edisi kali ini, komposisi pemain dari setiap tim terdiri dari delapan anak perempuan dan empat laki-laki. Namun, tim yang masuk starting line up adalah lima perempuan dan dua laki-laki.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan bahwa tujuan dari digabungnya anak-anak perempuan dan laki-laki dalam satu tim adalah untuk meningkatkan kemampuan bermain para pemain putri.
“Mereka dibina oleh Coach Timo dan teman-teman pelatihnya di SSB Kudus ini, terus diratakan agar turnamen ini menjadi berkompetisi yang ketat,” kata Yoppy Rosimin dalam sesi konferensi pers MilkLife Soccer Challenge Batch 3, SuperSoccer Arena, Kudus Jawa Tengah, pada Jumat (15/12).
ADVERTISEMENT
Setelah diperbaharuinya komposisi pemain ini, Yoppy mengaku sudah melihat adanya beberapa pemain perempuan yang meningkat secara signifikan dalam hal permainannya.
“Tidak seperti pada saat cewek-cewek yang main bola berkerumun, sekarang (mereka) sudah tau positioning-nya,” ungkap Yoppy.
“Dan saya kira itu adalah salah satu keberhasilan dari Coach Timo untuk meramu kualitas teknik dari tim cewek ini agar bisa bermain sepak bola dengan baik dan benar,” imbuhnya kemudian.
Timo Scheunemann di konpers MilkLife Soccer Challenge, Jumat (15/12). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Timo Scheunemann, mantan pelatih Timnas Wanita Indonesia, mengatakan bahwa edisi MilkLife Soccer Challenge kali ini sangat bagus untuk melatih kemampuan dari seorang penjaga gawang perempuan. Sebab, para peserta laki-laki yang tergabung dalam tim juga diperbolehkan untuk mencetak gol.
“Bagusnya apa? Kiper harus memberikan yang terbaik kalau tidak mau kebobolan. Kalau dia posisinya salah atau nggak berani maju, dia akan gol,” kata Timo.
ADVERTISEMENT
“Nah, ini pendidikan yang bagus untuk kiper pun sama dengan pemain di lapangan, kenapa dihadirkan yang cowok? Supaya meningkat permainannya.”
“Jadi, oleh karena itu, kiper harus menahan tendangan dari cowok. Itu juga sebuah challenge. Makanya, MilkLife Soccer Challenge kan ini challenge buat kita semua,” pungkasnya.
Sementara itu, selaku pihak penyelenggara, MilkLife menegaskan bahwa antusiasme yang sangat besar dari batch kedua yang digelar pada Agustus lalu membuat ia dan Djarum Foundation akhirnya mengikutsertakan peserta laki-laki dengan tujuan untuk meningkatkan permainan anak-anak putri.
“Jadi, selain dari kuantitas, kita juga tetap perhatikan kualitas dari pemain-pemain yang akan terus kita coaching melalui MilkLife Soccer di sini,” ujar Marketing Manager Global Dairi Alami, Nugroho Santoso.
ADVERTISEMENT
Vice President BCA, Fandy, mengatakan bahwa pihaknya akan terus menyokong perkembangan olahraga, terutama di sektor sepak bola wanita, bersama dengan Djarum Foundation.
“Journey yang sudah dilakukan oleh teman-teman di sini, Bakti Olahraga Djarum Foundation itu sudah mempersiapkan planning-planning yang cukup matang ya, Pak Yoppy sampai 2024 datang ke kota-kota memberikan coaching kepada pelatih-pelatih untuk membentuk tim-tim yang baik,” ucap Fandy.