Pelatih Prancis: Tak Ada yang Kami Sesali, Saatnya Bersiap untuk Olimpiade

14 Agustus 2023 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Prancis berpose untuk foto grup sebelum dimulainya pertandingan sepak bola Grup F Piala Dunia Wanita Australia dan Selandia Baru 2023 antara Prancis dan Brasil di Stadion Brisbane di Brisbane pada 29 Juli 2023. Foto: Franck Fife/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Prancis berpose untuk foto grup sebelum dimulainya pertandingan sepak bola Grup F Piala Dunia Wanita Australia dan Selandia Baru 2023 antara Prancis dan Brasil di Stadion Brisbane di Brisbane pada 29 Juli 2023. Foto: Franck Fife/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Prancis takluk di tangan sang tuan rumah, Australia, dalam perebutan tiket ke semifinal Piala Dunia Wanita 2023, Sabtu (12/8). Laga yang dihelat di Suncorp Stadium, Australia, itu akhirnya dimenangkan oleh Matildas dalam adu penalti yang total mengikutsertakan 20 eksekutor—adu penalti terpanjang di Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Tensi panas terjadi dalam duel kala itu. Berdasarkan statistik, gap penguasaan bola antara kedua tim sangat tipis. Prancis berada di angka 51%, sedangkan Australia 49%.
Meski keduanya bermain cukup apik, gol belum juga tercipta di 120 menit waktu pertandingan. Adu penalti pun tak terhindarkan, yang pada akhirnya berujung penyesalan bagi Les Bleues. Dari 10 penendang, cuma enam yang bisa mengalahkan Mackenzie Arnold, kiper Australia.
Ini merupakan kali ketiga Timnas Prancis kandas di babak perempat final Piala Dunia Wanita. Pada 2015, tim asuhan Herve Renard juga gugur dalam duel adu penalti kontra Jerman dengan skor akhir 4-5. Adu tos-tosan dilakoni usai kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.
Selang empat tahun kemudian, Prancis kembali mengalami kekalahan, kali ini dari sang jawara Piala Dunia Wanita 2019, Amerika Serikat. Gol tunggal dari kapten Prancis, Wendie Renard, tak mampu membawa timnya melaju ke partai semifinal. Duel tersebut dimenangkan oleh Megan Rapinoe dkk dengan skor akhir 2-1.
ADVERTISEMENT
Kini, Prancis, yang berharap setidaknya bisa kembali ke semifinal seperti Piala Dunia Wanita 2011 silam, terpaksa mengulangi mimpi buruk mereka. Seolah-olah memang sudah takdirnya perempuan-perempuan Prancis terhenti langkahnya di perempat final.
“Sangat sulit untuk bertarung melawan hal-hal seperti ini, tetapi sayangnya kami tidak mampu meraih kemenangan itu,” ungkap Herve Renard kepada awak media, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/8).
“Tidak ada yang perlu saya kritik. Semua orang bekerja sangat keras. Kami tidak menyesal,” jawab Renard soal kinerja timnya.
Kekalahan dramatis itu tak semerta-merta membuat Les Bleues patah arang. Untuk ukuran tim yang baru memiliki pelatih baru tiga bulan lalu, fase perempat final merupakan capaian yang lumayan. Rasa kecewa, frustasi, keputusasaan, dan penyesalan kemudian mereka kesampingkan.
ADVERTISEMENT
Kini, Eugenie Le Sommer dkk fokus menatap kompetisi selanjutnya yang prestisenya tak kalah tinggi: Olimpiade.
“Kami akan melanjutkan upaya kami di 2023 ini. Memulai dengan bagus pada 2024 lewat Nations League dan mempersiapkan diri untuk Olimpiade,” kata Renard.
“Kami berharap bahwa kami dapat mengikutsertakan lagi beberapa pemain yang absen dari skuad kali ini. Sekali lagi, hal tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sepak bola. Hal ini akan membuat kami menjadi lebih kuat lagi,” tutupnya.