1.500 Ton Keju Akan Kedaluwarsa, Warga Prancis Diminta Makan Banyak Keju

3 Mei 2020 19:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenis-jenis keju Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Jenis-jenis keju Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain bisnis kuliner yang sedang gersang karena pandemi COVID-19, dunia juga sedang berusaha untuk melawan food waste. Kalau sebelumnya masyarakat Belgia diminta untuk makan banyak kentang, kini orang-orang Prancis didorong untuk makan keju lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Masa pandemi memang bikin stok bahan makanan menumpuk. Di Prancis misalnya, penjualan keju tradisional mereka anjlok lebih dari 60 persen, seperti diwartakan Insider.
France Terre de Lait, atau industri susu Prancis, tengah menyoroti masalah yang dihadapi para produsen keju. Tentu saja sebabnya adalah perubahan perilaku yang berdampak pada beralihnya permintaan.
Dalam versi terjemahan rilis tersebut, mereka mengatakan bahwa orang-orang telah menghindari makanan yang menyenangkan; termasuk sepiring keju mereka. Mereka juga mencatat bahwa industri sedang mengalami perubahan permintaan.
Pemasok sudah mulai berfokus pada penyediaan susu di toko bahan makanan. Namun, mereka melihat stok keju menumpuk karena penutupan restoran dan pasar terbuka. Bahkan, keju Prancis tradisional nan lezat seperti Saint-Nectaire, Reblochon, Cantal, dan Camembert juga terpengaruh.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal ini, mereka meluncurkan kampanye #Fromagissons; yang diambil dari kata "Fromage" dan "Agissons". Bila diterjemahkan, artinya menjadi "Ayo bertindak untuk keju."
Kampanye ini mengajak orang Prancis untuk mulai membeli lebih banyak keju dalam upaya membantu peternak sapi perah dan pembuat keju tradisional tetap bertahan. Mereka juga meminta mereka yang berada di industri susu untuk bekerja sama untuk membuat perubahan dan menjaga rantai pasokan tetap bergerak.
Jenis-jenis keju Foto: Shutterstock
"Ini adalah mengenai semua perempuan dan laki-laki di sektor ini yang dapat mengatur ulang dan bekerja bersama sehingga Prancis tetap memiliki 1.000 keju," kata rilis itu.
Sebenarnya sudah ada rencana untuk membuka kembali pasar di Prancis pada 11 Mei. Tentu, hal ini dapat membantu meredakan situasi penjualan keju.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Michel Lacoste, presiden CNAOL, sebuah organisasi yang mewakili 45 produsen susu tradisional di Prancis mengatakan kepada Agri Culture bahwa pada tanggal itu keju akan kedaluwarsa.
"Dua ribu ton keju akan meninggalkan gudang kami pada bulan April, kami masih memiliki 1.500. Jika tidak didistribusikan sebelum 11 Mei, maka mereka akan kedaluwarsa," katanya.
Untuk saat ini, Lacoste mengatakan kepada publikasi Les Echos bahwa pembuat keju sedang mencari cara untuk menjual kelebihan produk mereka. Ia juga menyarankan masyarakat Prancis untuk membeli keju tradisional dari toko bahan makanan lokal.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.