1945 Fairmont Jakarta Hadirkan Menu Tradisional dengan Sentuhan Modern

Restoran 1945 Fairmont Jakarta (Foto: Dok. istimewa)

Belakangan ini, kuliner khas Indonesia tengah menjadi sorotan mata dunia. Sebut saja rendang, hidangan asal Sumatera Barat tersebut bahkan didaulat sebagai makanan terlezat di dunia versi CNN pada tahun 2017 lalu.

Berawal dari hal tersebut, beberapa restoran Tanah Air pun mencoba untuk mengembangkan menu-menu tradisional dengan sentuhan modern agar lebih bisa di terima oleh masyarakat, khususnya para pelancong dari mancanegara.

Dan, salah satu restoran yang sedang menjalani misi tersebut adalah 1945 Restaurant. Berlokasi di Hotel Fairmont, Jakarta, restoran fine dining yang didominasi warna gelap ini menyajikan sederet kuliner khas daerah yang telah diolah sedemikian rupa agar lebih nikmat, namun tanpa meninggalkan unsur khas dari makanan itu sendiri.

“Kami ingin mengubah citra masakan Indonesia menjadi lebih modern, supaya bisa di terima oleh negara asing. Oleh sebab itu, untuk membuat menu-menu ini juga diadakan tes try-failure. Langsung dicicipi oleh orang asing, dan mereka pun suka rasanya,” ungkap Malinda, Marketing Communications Manager Fairmont Jakarta saat ditemui kumparanFOOD di sela-sela makan malam di 1945 restaurant, Jakarta Pusat, Rabu (15/8).

Restoran 1945 Fairmont Jakarta (Foto: Dok. istimewa)

Tak hanya menu, konsep restoran yang diusung juga menggunakan elemen-elemen tradisional Indonesia, seperti aksen bebatuan pada tembok yang nampak seperti dinding candi, hingga penempatan beberapa lukisan alam yang menyejukkan mata. Dan, penggunaan lampu sorot yang temaram semakin menegaskan kesan mewah dan hangat di 1945 restaurant ini.

Untuk menunya, 1945 restaurant menghadirkan beberapa menu makanan dan minuman spesial yang terdiri dari Tahu Gejrot Lobster, yakni potongan tahu sutera yang disajikan bersama potongan daging lobster tebal dan kuah cuka segar.

Restoran 1945 Fairmont Jakarta (Foto: Dok. istimewa)

Lalu ada Naniura 1945, atau daging salmon segar yang dimasak dengan bumbu rempah yang terdiri dari andaliman, merica, dan kecombrang. Kemudian Beef Rendang 1945, setangkup daging wagyu tebal, yang dimasak selama 3 hari sambil dimarinasi dengan bumbu-bumbu rempah.

“Proses pemasakan beef rendangnya 3 hari. Karena tekstur daging wagyunya sendiri kan fat-nya cukup banyak, saya ingin membuat fat-nya itu melebur dalam daging, jadi saat dimakan akan terasa melt,” jelas Adhitia Julisiandi, chef 1945 restaurant saat ditemui di kesempatan yang sama.

Beef Rendang 1945. (Foto: Dok. Istimewa)

Selain itu, terdapat beberapa menu lainnya yang ditawarkan restoran ini. Seperti Ikan Halibut Tempoyak 1945, potongan ikan halibut yang dibalut dengan saus tempoyak pedas dan sambal mangga, serta Deconstructed Bika Ambon from Medan, yakni sajian dessert unik yang terbuat dari pudding nanas dan es krim vanilla, serta menggunakan nitrogen sebagai elemen pendukung untuk menyantap hidangan manis tersebut.

Sebagai penutup, ada Hejo Coolant, sajian minuman segar yang terbuat dari campuran basil, daun ketumbar, mentimun, jeruk nipis, dan soda. Perpaduan rempah-rempah dan soda yang segar menghasilkan kombinasi rasa yang unik dan nikmat di lidah.

1945 restaurant (Foto: Dok. Istimewa)

Lebih lanjut Chef Adhit menjelaskan, seluruh menu yang ada di 1945 restaurant merupakan sebuah transformasi dari masakan lokal ke pengalaman kuliner kelas dunia. Hidangan di restoran tersebut terinspirasi dari bahan baku tradisional yang diolah secara modern kontemporer.

Tak hanya itu, untuk mengolah hidangan, ia juga mengaplikasikan teknik molecular gastronomy – sebuah sub-disiplin dalam ilmu pengetahuan teknik makanan yang melibatkan proses transformasi kimia dari bahan makanan selama proses memasak – untuk meningkatkan pengalaman menikmati hidangan Indonesia dengan konsep fine dining.

Tertarik mencicipinya? Bila iya, kamu bisa datang langsung ke 1945 restaurant dan jangan lupa siapkan kocek sebesar Rp 150 ribu sampai Rp 400 ribu untuk bersantap di restoran ini, ya.