3 Kuliner Lombok yang Bikin Lidah Bergoyang

Sate rembiga khas Lombok. Foto: Adhie Ichsan/kumparan

Lombok tak hanya menawarkan spot-spot liburan untuk healing tapi juga kuliner lezat yang beragam. Di Mataram, kamu akan menemukan banyak makanan autentik yang tak henti-hentinya melayani pelanggan tiap hari.

Mataram memang menjadi sentra kuliner dan oleh-oleh untuk turis. Berikut tiga kuliner Lombok yang wajib kamu coba jika berkunjung ke sana:

1. Ayam Taliwang

Kuliner khas Lombok Ayam Taliwang. Foto: RinaOkta/Shutterstock

Ayam kampung muda dibalut bumbu Taliwang khas yang memiliki cita rasa pedas manis. Perpaduan ayam yang kaya bumbu dengan nasi putih hangat tak hanya memberikan keseimbangan rasa, tapi juga melekat di memori yang akan kamu bawa pulang ke rumah masing-masing.

Salah satu restoran yang terkenal di Mataram adalah Ayam Taliwang H. Moerad yang terletak di Jalan Pelikan. Ayam bakar disajikan dengan paduan sayuran seperti plecing kangkung, taoge, kacang goreng, dan urap.

2. Sate Rembiga

Sate rembiga khas Lombok. Foto: Adhie Ichsan/kumparan

Pernah makan Sate Maranggi H. Yeti Purwakarta? Kalau iya, kamu mungkin cocok menyantap sate rembiga. Salah satu yang terkenal adalah Sate Rembiga Sinnaseh yang terletak di Jalan Dr. Wahidin No.11B, Rembiga, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Sate daging sapi rembiga memiliki rasa khas pedas manis dengan tekstur lembut. Jika berkunjung ke sini, maka kamu juga wajib mencoba urap dan bebalung (semacam sop iga dengan kuah yang memiliki cita rasa jahe).

3. Nasi Balap Puyung Inaq Esun

Ilustrasi nasi balap puyung khas Lombok. Foto: adie.foodtography/Shutterstock

Nasi campur khas Lombok yang mulai dipopulerkan sejak 1970 ini cocok untuk kamu yang suka pedas. Secara tampilan, Nasi Balap Puyung Inaq Esun mungkin tak semenggugah seperti Nasi Campur Bali yang dipadukan sayur-sayuran. Tapi, tunggu hingga suapan pertama masuk ke dalam mulut. Nasi disajikan dengan plecing ayam, kacang kedelai goreng dan daging ayam suwir crispy.

Sajian ini dinamakan nasi balap karena dahulu banyak pebalap yang makan di warung Inaq Esun.