Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Meski menyiksa, makanan pedas memang tetap menggoda dan bahkan tampak lebih menggugah selera. Apalagi siraman sambal merah menggoda yang gurih, kaya rempah, dengan pedas menggigit. Hmm, membayangkannya sudah bikin kepengin, bukan?
ADVERTISEMENT
Nah, bagi kamu yang suka dengan makanan pedas, di Pucuk Coolinary Festival (PCF) Palembang kali ini ada, lho sederet makanan yang kerap bikin keringat bercucuran ini. Ada sekitar 43 tenant makanan di zona pedas yang bikin penasaran.
kumparan pun mencicipi beberapa di antaranya. Di hari terakhir diadakannya festival makanan ini, Minggu (8/9) kami mencoba; mi ayam, pentol, dan sate taichan. Pertama, kami menikmati sate taichan ala Warung The Mommee yang dihargai Rp 25 ribu.
Seporsi sate taichannya terdiri dari sembilan tusuk sate daging ayam yang gurih dan lembut. Dimakannya bersama lumuran sambal cabai rawit merah yang terasa asam dan sedikit manis.
Cukup pedas, sambalnya makin enak ketika diberi kucuran jeruk limau. Ditambah lontong yang kenyal, lembut, dan pulen terasa semakin lengkap.
ADVERTISEMENT
Rupanya, menurut Friska pemiliknya, usaha ini sudah dijalankannya sejak empat tahun yang lalu.
"Karena suka dengan makanan pedas dan kebetulan anak muda zaman sekarang juga banyak yang menyukainya, jadi kami jualan makanan serba pedas. Selain taichan, ada juga makanan favorit lain kaya ceker, ayam kaget, jengkol pedas, dan bakso pentol-pentil," terangnya kepada kami.
Selanjutnya, kami menikmati bakso pedas di Kedai Incess Yasmin. Kedai yang aslinya berada di Jalan Km 11 ini sudah ada sejak dua tahun yang lalu. Spesialisasinya juga makanan pedas; seperti bakso dan ceker jontor.
Salah satu yang kami coba adalah bakso jontornya yang dihargai Rp 15 ribu. Baksonya kenyal, gurih, dan memiliki ukuran yang cukup besar.
Bakso yang teksturnya mirip cilok ini punya pedas yang langsung menggigit ketika menyentuh lidah. Padahal, dari tampilannya tak terlihat sambal merah yang membanjiri baksonya, tak seperti pentol pedas pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, jangan salah kira, rasa sambalnya memang bisa bikin bibir jontor.
Terakhir, kami menikmati mi ayam buatan Kedai Nyai Kualo. Aslinya makanan ini berasal dari Desa Kuala Puntian, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Uniknya, kedai ini punya mi dengan empat warna; yakni original, merah muda (buah naga), hitam (arang bambu jepang), dan hijau (caisim).
Kami memesan seporsi mi ayam kombinasi original dan merah muda. Mi-nya kenyal dan lembut, namun agak kering.
Untuk topping-nya ada suwiran ayam gurih, pangsit goreng, caisim rebus, serta bakso mercon. Seporsi minya dihargai tergantung level kepedasannya; yakni berkisar Rp 15 - 20 ribu.
Masih banyak lagi makanan pedas lain yang ada di zona terbesar di PCF 2019 ini. Apakah kamu juga mampir ke PCF 2019 ini?
ADVERTISEMENT