3 Makanan yang Paling Berisiko Menyebabkan Keracunan

9 Oktober 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
3 Makanan yang Paling Berisiko Menyebabkan Keracunan
Sehabis mengonsumsi makanan atau minuman, sebagian orang bisa saja mengalami masalah seperti keracunan makanan.
kumparanFOOD
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sehabis mengonsumsi makanan atau minuman, sebagian orang bisa saja mengalami masalah seperti keracunan makanan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika makanan yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri, virus, atau zat berbahaya lainnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala keracunan makanan bisa berupa diare, mual, demam, sakit kepala, hingga muntah. Gejala-gejala tersebut merupakan cara tubuh mengeluarkan racun dari saluran pencernaan dan umumnya berlangsung selama satu hingga dua hari.
Penyebab keracunan makanan bisa bermacam-macam, mulai dari pengolahan dan kebersihan makanan yang kurang tepat, hingga penyimpanan yang tidak terjaga sehingga menurunkan kualitas makanan.
Dilansir Healthline, ada beberapa jenis makanan yang lebih berisiko menyebabkan keracunan dibandingkan yang lain, terutama jika tidak disimpan atau dimasak dengan benar. Berikut tiga makanan yang paling sering dikaitkan dengan keracunan makanan:

Daging Unggas

Ilustrasi mencuci ayam mentah Foto: dok.ShutterStock
Daging unggas mentah atau setengah matang, seperti ayam, bebek, dan kalkun, merupakan salah satu sumber umum keracunan makanan. Hal ini karena daging tersebut rentan terkontaminasi bakteri Campylobacter dan Salmonella yang biasanya terdapat pada usus dan bulu unggas.
ADVERTISEMENT
Kontaminasi bisa terjadi saat proses pemotongan maupun penyimpanan. Untuk mencegahnya, pastikan daging dimasak hingga matang sempurna. Selain itu, jangan mencuci daging mentah dan hindari kontak langsung dengan peralatan dapur, talenan, atau permukaan meja agar tidak terjadi kontaminasi silang.

Kecambah

Ilustrasi Kecambah Foto: Shutterstock
Kecambah adalah tunas yang tumbuh dari biji, seperti kacang kedelai atau kacang hijau. Biasanya, kecambah berkembang dalam kondisi lembap dan hangat. Lingkungan ini membuat bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria mudah berkembang sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan kalau kecambah dikonsumsi mentah.
Untuk mengurangi risiko, sebaiknya kecambah dimasak terlebih dahulu. Proses pemasakan dapat membunuh mikroorganisme berbahaya sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.

Nasi

Ilustrasi memasak nasi mentah. Foto: imagedb.com/Shutterstock
Nasi juga termasuk makanan yang berisiko menyebabkan keracunan, terutama dalam kondisi mentah. Nasi mentah bisa mengandung spora Bacillus cereus yang dapat memicu keracunan makanan.
ADVERTISEMENT
Spora ini dapat bertahan meskipun dalam kondisi kering atau sudah melalui proses pemasakan. Jika nasi matang dibiarkan pada suhu ruang, maka spora tersebut bisa tumbuh menjadi bakteri yang berkembang biak dengan cepat, terutama di lingkungan hangat dan lembap.
Untuk mencegah risiko, sebaiknya nasi segera dikonsumsi setelah dimasak. Kalau ada sisa, sebaiknya simpan nasi dalam lemari es secepat mungkin. Saat memanaskannya kembali, pastikan nasi benar-benar panas hingga mengepul agar aman untuk dikonsumsi.
Dengan demikian, penting untuk tidak mengabaikan cara pengolahan makanan yang baik dan benar guna mencegah keracunan. Memasak makanan hingga matang, menyimpan bahan dengan tepat, serta menjaga kebersihan dapur merupakan langkah sederhana namun penting untuk mengurangi risiko tersebut.
Reporter Salsha Okta Fairuz
ADVERTISEMENT