4 Manfaat Mengonsumsi Jahe Selama Pandemi

24 Februari 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jahe. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jahe. Foto: Shutterstock
Tingkat konsumsi tanaman herbal selama pandemi cenderung meningkat. Selain dinilai lebih aman dan mudah didapat, tanaman herbal juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.
Salah satu tanaman herbal tersebut adalah jahe. Rempah bercita rasa pedas ini mengandung senyawa bioaktif, gingerol, yang ampuh mengatasi berbagai penyakit. Dalam penelitian yang dilansir healthline, gingerol memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat untuk menangkal radikal bebas. Tak heran, jahe sudah sejak lama digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional.
Lantas, apa saja manfaat mengonsumsi jahe selama pandemi?

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Mengonsumsi jahe selama pandemi dapat meningkatkan daya tahan tubuh di tengah padatnya aktivitas. Foto: Shutterstock
Dalam sebuah penelitian yang dilansir Science Direct disebutkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan respons antibodi yang lebih kuat terhadap infeksi. Bersama senyawa lainnya, gingerol akan menghambat proses inflamasi dalam tubuh.
Sementara itu, sebuah penelitian di Institut Pertanian Bogor menemukan bahwa banyaknya jumlah tonikum yang ada pada jahe mempunyai efek untuk memperkuat sistem organ dan menstimulasi perbaikan sel-sel otot.

2. Meredakan stres

Zat aktif dalam jahe dapat menenangkan senyawa di otak dan membangkitkan en
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif dalam jahe dapat menghambat respons inflamasi yang terjadi di otak. Zat aktif shogaol dalam jahe juga mampu menenangkan senyawa di otak dan membangkitkan energi kita.
Jahe juga dapat mencegah penyakit alzheimer. Bukan tanpa alasan, ekstrak air rimpang dari jahe merah mampu menghambat aktivitas asetilkolin esterase di otak.

3. Mengatasi berbagai gangguan perut

Enzim dalam jahe dapat membantu tubuh mengeluarkan gas yang ada di usus. Foto: Shutterstock
Dilansir Medical News Today, enzim dalam jahe dapat membantu tubuh memecah dan mengeluarkan gas yang ada di saluran usus dan meningkatkan pergerakan saluran cerna, sehingga dapat meredakan sembelit.
Tumbuhan herbal ini juga dapat melawan mual, terutama ketika sedang hamil. Sebuah penelitian yang melibatkan 1.278 wanita hamil menunjukkan gejala mual dapat berkurang setelah minum air jahe. Meski begitu, ibu hamil sebaiknya hanya mengonsumsi 1-1,5 gram jahe saja per hari.

4. Mencegah infeksi

Jahe dapat memblokir pelekatan virus pada epitel saluran napas. Foto: Shutterstock
Dalam sebuah penelitian yang dilansir Journal of Ethnopharmacology, jahe segar efektif melawan virus penyebab infeksi saluran pernapasan. Sebab, jahe dapat 'memblokir' pelekatan virus pada epitel saluran napas.
Tak hanya itu, kandungan minyak esensial dalam jahe merah juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh, seperti Bacillus cureus, S.aureus, serta E.coli.