Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
“Kalau ke Puncak mah, harus ke Rindu Alam ,” rasanya kalimat tersebut sering kita dengar. Memang, bak ikon, Rindu Alam adalah salah satu restoran wajib dikunjungi bila kita jalan-jalan ke Puncak.
ADVERTISEMENT
Tak heran kalau nama Rindu Alam begitu melekat. Ia sudah berdiri sejak 40 tahun lalu. Dalam perjalanannya, mereka buka dua cabang lainnya. Namun, tetap yang paling melekat adalah Rindu Alam 1.
Tempat makan di Puncak ini berdiri pada ketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut. Mulai digarap sejak 1979, restoran ini dibangun oleh Jenderal TNI Ibrahim Adjie sebagai pemilik izin dan H.D.S Mangkuto sebagai investor.
Setahun kemudian, Rindu Alam mulai beroperasi. Pengunjung yang datang beragam; hingga sejumlah tokoh ternama.
Sayangnya, kini restoran dengan sayur asam bercita rasa sedikit manis itu sepi. Ya, restoran Rindu Alam tutup. Sebelumnya, Rindu Alam 2 juga tutup pada tahun 2013.
Sebenarnya, satu yang jadi ciri khas Restoran Rindu Alam. Dalam perjalanannya, mereka hanya mempertahankan konsep menunya, tak melakukan banyak evolusi. Ini juga yang bikin orang pada rindu; makan sambil bernostalgia.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja menu campur sari mereka. Makanan ini sebenarnya oseng-oseng ayam, ikan asin, telur, petai, dengan cabai hijau. Pakai nasi putih saja, mantap.
Selain makanannya, Rindu Alam 1 dikenal dengan deretan kursi memanjangnya. Tempat tersebut dekat kaca, sehingga kita bisa menikmati pemandangan Bogor dari ketinggian. Sudut ini juga yang bikin Rindu Alam semakin dikenang
Sebenarnya, pada 2015, kawasan lokasi Restoran Rindu Alam 1 hampir ditutup oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar. Pembongkaran batal karena pihak Pemprov kalah dalam pengadilan tersebut. Pihak restoran Rindu Alam melayangkan gugatan karena perjanjian sewa yang tumpang tindih.
kumparan menghubungi salah seorang penerus usaha Rindu Alam yakni Vindi Alifiansyah. Ia adalah generasi ketiga keturunan dari H.D.S Mangkuto yang merupakan investor restoran ikonik tersebut.
ADVERTISEMENT
“Rindu Alam (satu) ini dimiliki oleh dua pihak, yakni Ibrahim Adjie pihak pemilik pemohon kepada Pemprov Jawa Barat, dan H.D.S Mangkuto sebagai investornya. Selama berjalan, pemilik pemohon Ibrahim Adjie meninggal dan dilanjutkan oleh Bondol Ismail Adjie. Sejak saat itu semua perizinan di-atas namakan Bondol Ismail Adjie tersebut,” jelas laki-laki yang akrab disapa Vindi itu, saat dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (26/2).
Pihak manajemen dan karyawan saat itu maju untuk mempertahankan Rindu Alam . Ia juga menjelaskan, pada tahun 2017, akhirnya manajemen dan karyawan dimenangkan melalui keputusan pengadilan tersebut.
“Jadi, bukan dimenangkan Bondol Ismail Adjie, justru manajemen dan karyawan menuntut Bondol dan Pemprov pada saat itu, dan akhirnya dimenangkan sehingga izinnya kembali diperpanjang sampai tahun 2020,” ungkap laki-laki berusia 33 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, perpanjangan izin ini selesai pada 20 Januari 2020. Kini Rindu Alam 1 pun resmi ditutup oleh Pemprov Jawa Barat. Sebagai pihak investor, Vindi mengaku menyayangkan, rekannya sebagai pihak yang seharusnya melalukan permohonan perpanjangan izin tidak melaksanakan fungsinya.
“Atas nama karyawan dan pihak manajemen Rindu alam kami juga merasa dirugikan, dan bertanya kenapa mereka tidak menjalankan fungsinya,” tegasnya.
Kendati demikian, hingga saat ini Vindi dan keluarga H.D.S Mangkuto masih mengusahakan terutama untuk memperjuangkan nasib karyawannya yang mencapai 55 orangan tersebut.
“Kami belum tahu bagaimana nasib karyawan selanjutnya. Namun saat ini sebagian besar karyawan Rindu Alam akan dipekerjakan lagi oleh keluarga H.D.S Mangkuto di restoran kami yang lainnya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Walau dua cabangnya sudah tutup, Vindi menekankan Rindu Alam Taman yang sepenuhnya milik keluarga H.D.S Mangkuto masih tetap beroperasi. "Alhamdulillah masih beroperasi, justru kita akan merenovasi untuk membesarkan restoran dan multifunction room, serta akan membuka di lokasi-lokasi baru yang sedang dalam tahap persiapan," pungkas Vindi.