5 Dampak Buruk Terlalu Banyak Makan Roti, Salah Satunya Meningkatkan Gula Darah

13 Juni 2020 18:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Roti Lapis Gula dan Mentega Foto: Shutterstock/Rassamee Cafe
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Roti Lapis Gula dan Mentega Foto: Shutterstock/Rassamee Cafe
ADVERTISEMENT
Saat kita merasa lapar, namun tak punya waktu untuk makan berat, roti kerap jadi pilihan untuk mengganjal perut. Biasanya, roti juga disajikan sebagai hidangan pembuka di restoran, untuk kita santap sambil menunggu pesanan tiba.
ADVERTISEMENT
Tekstur dan rasanya yang ringan, kadang membuat kita tak sadar telah menyantapnya dalam jumlah banyak. Tahu-tahu, berlembar-lembar roti tawar yang ada di depan mata sudah habis tak tersisa.
Padahal, roti mengandung karbohidrat tinggi yang bila dikonsumsi berlebih bisa menggagalkan diet. Bukan itu saja, beberapa jenis roti, terutama yang terbuat dari gandum rafinasi, memiliki berbagai dampak negatif lainnya kalau disantap terlalu banyak.
Berikut ini telah kumparan rangkum, lima dampak negatif terlalu banyak mengonsumsi roti, di antaranya:

1. Merasa lebih lapar setelahnya

Ilustrasi Roti Lapis Daging Foto: Shutterstock/Jan_Mach
Efek ini sebenarnya tergantung pada jenis roti yang kamu makan. Jadi, pada umumnya, roti mengandung karbohidrat yang tinggi. Jenis roti putih, khususnya, bahkan memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Sebuah studi berjudul High-glycemic Index Foods, Hunger, and Obesity: Is There a Connection? menemukan, kalau mengonsumsi makanan yang indeks glikemik tinggi justru meningkatkan rasa lapar dan memicu overeating. Tentu kamu tak ingin makan berlebihan, setelah menghabiskan banyak roti, kan?
ADVERTISEMENT

2. Menyebabkan lonjakan gula darah

Ilustrasi roti Foto: thinkstock
Mengonsumsi sekeranjang roti bisa menyebabkan kadar gula darah melonjak. Perlu diingat, lonjakan gula darah ini bisa berpotensi memicu peningkatan risiko diabetes tipe-2.
"Roti putih terbuat dari gandum rafinasi, bukan gandum utuh. Ketika disantap, roti ini mengandung indeks glikemik tinggi dan bisa menyebabkan peningkatan gula darah," ungkap Lori Zanini, RD, CD, penulis buku Eat What You Love Diabetes Cookbook seperti dilansir Eat This, Not That.

3. Membuat berat badan naik

Ilustrasi Berat Badan Foto: Dok. Shutterstock
Selain memicu makan berlebih yang bisa menyebabkan peningkatan berat badan, jenis roti putih biasanya sudah tak memiliki kandungan serat dan nutrisi.
Itu artinya, tubuh akan mencernanya dengan sangat cepat, dan membuatmu kelaparan, lalu makan lebih banyak kalori. Siklus ini bisa terjadi berulang, dan menyebabkan lonjakan berat badan yang dapat merusak dietmu.
ADVERTISEMENT

4. Menyebabkan sembelit

Ilustrasi memotong roti Foto: dok.shutterstock
Salah satu dampak buruk makan roti terlalu banyak adalah mengalami sembelit. Sebab, roti putih sangat minim serat, yang bisa mengganggu sistem pencernaan. Imbasnya, kita jadi sulit untuk buang air besar secara rutin karena pergerakan usus yang tak lancar.

5. Merasa kembung

Ilustrasi roti baru Foto: dok.shutterstock
Selain rendah serat, roti ternyata juga tinggi sodium, apalagi kalau kamu mengonsumsi beberapa lembar sekaligus. Kabar buruknya, roti yang biasa disajikan di restoran favoritmu sebagai appetizer juga dipenuhi oleh sodium. Mengonsumsi garam berlebih dalam sekali santap bisa membuatmu merasa kembung, dan menimbulkan rasa tak nyaman pada perut.
Disarankan pula, untuk mengonsumsi jenis roti yang lebih kaya serat, seperti roti gandum utuh. Dengan begitu, proses penyerapan oleh tubuh bisa lebih lambat, dan membuat gula darah lebih stabil.
ADVERTISEMENT