news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Efek Negatif yang Terjadi Jika Sering Makan Sambil Berdiri

28 Desember 2017 10:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan sambil berdiri. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makan sambil berdiri. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Makan sambil berdiri merupakan kebiasaan buruk yang umum dilakukan banyak orang. Khususnya, orang-orang dengan mobilitas tinggi. Atau mereka yang hanya memiliki sedikit waktu untuk bersantai. Makan sambil berjalan atau melakukan kegiatan lain dianggap efisien guna mempersingkat waktu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada banyak acara formal yang mengusung konsep standing party, alias makan sambil berdiri. Menyantap makanan sambil berdiri dan bercengkerama bersama tamu undangan lainnya dirasa seru dan menyenangkan.
Padahal, kebiasaan menyantap makanan sambil berdiri atau berjalan bisa menyebabkan gangguan sistem pencernaan. Ini terjadi karena lambung tidak dapat mencerna makanan dengan sempurna, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Dilansir Boldsky, ini dia sederet gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan makan sambil berdiri. Simak sejenak, yuk!
1. Asam lambung naik
Peningkatan Asam Lambung  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Peningkatan Asam Lambung (Foto: Thinkstock)
Menyantap makanan sambil berdiri dapat menyebabkan naiknya asam lambung. Bahkan jika makanan yang disantap adalah makanan pedas, asam lambung akan naik dan menyebabkan rasa panas. Ini dapat melukai saluran pencernaan.
2. Gangguan pencernaan
Gangguan Saluran Pencernaan  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gangguan Saluran Pencernaan (Foto: Thinkstock)
Gangguan pencernaan paling sering dialami oleh orang yang gemar menyantap makanan sambil berdiri. Gangguan ini disebabkan karena partikel makanan tidak dapat dipecah dengan baik dan tetap tertahan di dalam usus.
ADVERTISEMENT
Hal ini yang kemudian menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan saluran pencernaan.
3. Perut kembung
Perut kembung terjadi karena penumpukan gas. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perut kembung terjadi karena penumpukan gas. (Foto: Thinkstock)
Perut kembung terjadi ketika asupan makanan atau minuman yang dikonsumsi langsung masuk ke dalam tubuh tanpa melewati dinding usus dengan baik.
Makanan atau minuman yang mengalir ke dalam tubuh jadi terlalu cepat. Ini akan membuat menyebabkan rasa kembung dan tidak nyaman pada bagian perut.
4. Luka pada lambung
Sakit perut terjadi karena adanya iritasi lambung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sakit perut terjadi karena adanya iritasi lambung. (Foto: Thinkstock)
Rasa perih pada bagian lambung dapat terjadi karena aktivitas sehari-hari yang kurang baik seperti makan sambil berdiri. Hal ini karena ketika seseorang mengkonsumsi makanan, tubuh perlu waktu untuk mencernanya dengan baik.
Makanan yang disantap dengan tergesa-gesa akan mengalir secara tiba-tiba ke bagian lambung. Biasanya tidak merata dan menyebabkan luka pada dinding lambung. Butiran makanan yang belum dicerna secara sempurna jadi penyebab pemicu peradangannya.
ADVERTISEMENT
5. Kegemukan
Penderita obesitas makin meningkat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penderita obesitas makin meningkat (Foto: Thinkstock)
Makan sambal berdiri akan membuat seseorang mengkonsumsi makanan dengan jumlah lebih banyak tanpa mereka sadari. Hal ini disebabkan karena menyantap makanan sambil melakukan aktivitas lainnya akan membuat seseorang tidak memperhatikan berapa asupan kalori yang telah masuk ke dalam tubuh.
Jika dilakukan secara terus-menerus akan menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan.
Sebaiknya, luangkan sedikit waktu untuk menikmati makanan dengan baik. Duduk dan kunyah perlahan.
Kebiasaan ini akan membuat seseorang lebih memperhatikan dan menikmati apa saja makanan yang dikonsumsi. Selain terhindar dari gangguan pencernaan, hal ini juga akan membuat rasa kenyang yang lebih lama.