5 Fakta Unik Sejarah Ketupat, Sajian Wajib saat Lebaran

22 Mei 2020 16:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketupat jadi hidangan wajib saat Lebaran. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ketupat jadi hidangan wajib saat Lebaran. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lebaran sebentar lagi, sudahkah kamu membuat ketupat? Saat Hari Raya Idul Fitri, hidangan ini wajib ada di meja makan; tanpa ketupat, lebaran terasa kurang afdol.
ADVERTISEMENT
Biasanya, ketupat disantap bersama lauk berbahan santan, seperti opor, atau rendang. Tradisi menikmati ketupat ini telah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia, dan memiliki peran penting dalam perayaan Idul Fitri.
Tak hanya rasanya yang khas dan tampilannya yang ikonik, ketupat ternyata memiliki kisah sejarah yang penuh makna, lho. Kuliner Lebaran ini juga sarat akan filosofi. Mulai dari cara pembuatannya, hingga bahan-bahan yang dipakai pun menginterpretasikan simbol tertentu.
Nah, berikut ini telah kumparan rangkum, fakta unik dari ketupat, di antaranya:

1. Pertama kali diperkenalkan pada abad ke-15

Ketupat biasanya diisi dengan nasi Foto: Shutterstock
Menurut Yusuf & Toet dalam bukunya berjudul Indonesia Has Stories: Unique. Habits and Cultures in Indonesia, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke 15-16 pada masa syiar Islamnya di Demak, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Sunan Kalijaga juga mengenalkan tradisi Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Ketupat menjadi sajian utama dari kedua momen istimewa tersebut.

2. Simbol kebersamaan

Ilustrasi ketupat Foto: Shutter Stock
Dalam sebuah artikel ilmiah berjudul Ketupat as traditional food of Indonesian culture pada tahun 2018 disebutkan, seorang antropolog Indonesia menafsirkan ketupat sebagai salah satu simbol solidaritas sosial atau hubungan timbal balik (memberi dan menerima).
Sebab, ketupat yang sudah selesai dimasak biasanya akan dibagikan ke tetangga, keluarga, atau saudara. Perilaku memberi ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara satu orang dengan lainnya.

3. Ketupat telah menyebar ke berbagai negara

Ilustrasi ketupat Foto: Shutter Stock
Ternyata, ketupat tak hanya menyebar di Pulau Jawa dan seluruh Indonesia. Tapi, juga sampai ke negara lain di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena penyebaran agama Islam yang juga ikut membawa tradisi budaya, yakni menyajikan ketupat saat perayaan Idul Fitri.

4. Arti tiap elemen ketupat

ketupat Foto: Shutterstock
Bahan utama ketupat adalah nasi dan daun kelapa yang masih muda (janur), yang punya makna spesial. Nasi dianggap sebagai lambang nafsu, sedangkan janur merupakan singkatan dari jatining nur (cahaya sejati) dalam bahasa Jawa, yang berarti hati nurani.
Nasi yang dililit dengan janur memiliki arti; kalau manusia harus mampu menahan hawa nafsu dunia dengan hati nurani mereka. Selain itu, cara pembuatan ketupat juga punya filosofi tersendiri.
Anyaman janur menunjukkan kesalahan manusia, lalu bentuk segiempat dari ketupat menyimbolkan kemenangan umat Muslim setelah menjalani puasa selama satu bulan.
ADVERTISEMENT
Beberapa ketupat juga dibuat menggunakan santan sebagai pengganti air. Dalam bahasa Jawa, santan disebut sebagai santen, yang punya arti pangapunten atau permintaan maaf. Oleh karena itu, penggunaan santan ini juga menjadi simbol permintaan maaf.

5. Arti nama ketupat

Ilustrasi ketupat Foto: Shutter Stock
Ketupat punya banyak nama berbeda di berbagai daerah, dengan berbagai makna. Orang Sunda menyebutnya sebagai 'kupat', yang memiliki arti kalau manusia tak diperbolehkan untuk ngupat --membicarakan hal buruk ke orang lain.
Selain itu, ketupat juga didefinisikan sebagai singkatan dari 'ngaku lepat', yang mengandung pesan kalau seseorang harus meminta maaf saat mereka melakukan kesalahan. Ketupat digunakan pula sebagai simbol pengakuan pada Tuhan dan sesama manusia.