Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Eat This, The Dietary Guidelines for Americans dan the Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan orang Amerika untuk mengonsumsi roti gandum. Jenis roti gandum utuh mengandung serat alami dan nutrisi penting; seperti zat besi, seng, serta vitamin B.
Di samping kreasi dan jenis roti yang beragam, makanan yang kerap menjadi pilihan menu sarapan ini juga memiliki ‘reputasi’ buruk, terutama terkait kandungan karbohidrat dan glutennya.
Padahal, dampak makan roti tergantung dari jenis yang kamu pilih dan berapa banyak porsinya. Makan roti secara berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, lho. Maka itu, yuk ketahui lebih lanjut soal 5 hal yang akan terjadi bila kamu makan roti setiap hari.
ADVERTISEMENT
1. Roti putih meningkatkan gula darah
Menurut Harvard Health, lonjakan gula darah secara cepat akibat mengonsumsi makanan tinggi glisemik, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kelebihan berat badan.
2. Menambah berat badan
Karbohidrat sederhana, dalam roti putih, tidak akan membuat kamu cepat kenyang. Jadi, secara sadar atau tidak kamu justru akan menambah beberapa potong roti karena kurang kenyang. Jika dibiasakan, maka akan menyebabkan penambahan berat badan.
ADVERTISEMENT
Tetapi penting untuk diingat, bahwa mengonsumsi satu jenis makanan bukan penyebab utama kenaikan berat badan. "Penambahan berat badan tidak hanya dihasilkan dari makan roti putih. Sebaliknya, kenaikan berat badan adalah hasil dari makan kalori lebih banyak daripada yang digunakan tubuh kita untuk energi," kata ahli diet Kris Sollid, RDN, Direktur Senior Komunikasi Nutrisi di International Food Information Council (IFIC).
3. Membahayakan mikrobioma usus
Ketika kamu mengonsumsi roti putih secara rutin dan tidak makan biji-bijian lain, pola makan tersebut dapat menimbulkan masalah di usus.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang rendah biji-bijian —dalam hal ini memilih roti putih ketimbang roti gandum— erat kaitannya dengan ketidakseimbangan dalam mikrobioma. Ketidakseimbangan tersebut dapat menyebabkan iritasi usus besar dan penyakit radang usus.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, penelitian lain menemukan bahwa roti gandum, yang kaya serat prebiotik, memiliki efek positif pada bakteri usus. Melihat hal ini, ada baiknya kamu mengganti asupan diet dari roti putih menjadi roti gandum.
4. Menambahkan vitamin dan mineral ke dalam makanan
Roti putih tidak selamanya menjadi pilihan yang buruk. Walaupun proses mengolahnya menghilangkan nutrisi alami gandum, sebagian besar produsen dapat 'memperkaya' nutrisi dalam roti. Beberapa produsen bahkan menambahkan mikronutrien ekstra, seperti asam folat dan zat besi — keduanya memainkan peran penting dalam kesehatan .
Makanan kaya zat besi dapat menjaga laju oksigen ke jaringan dan organ, serta melindungi dari anemia. Asam folat penting untuk perempuan hamil, karena mengurangi risiko cacat tabung saraf pada bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah alasan utama bahwa pada tahun 1998, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mewajibkan asam folat ditambahkan ke produk biji-bijian yang diperkaya seperti roti, pasta, nasi, dan sereal,” ungkap Kris.
5. Sumber karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi tubuh, penyedia bahan bakar. Otak manusia juga bekerja dari glukosa, bentuk karbohidrat yang paling sederhana. Mengonsumsi roti putih maupun gandum, dapat memberi energi dan membantu aktivitas sehari-hari.
"Meskipun roti tawar putih tidak menawarkan 100 persen nutrisi yang sama dengan roti gandum , itu (roti putih) masih bisa menjadi bagian dari makanan yang sehat,” tutup Kris.
Reporter: Natashia Loi