5 Makanan Khas dari Berbagai Daerah yang Disajikan Saat Tahun Baru Islam

20 Agustus 2020 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buka puasa bersama Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buka puasa bersama Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perayaan tahun baru Islam bisa semakin berkesan dengan kehadiran deretan makanan khas yang lezat. Bahkan, ada yang khusus hanya disuguhkan saat memasuki pergantian bulan Muharram saja. Wajar, kalau beberapa makanan tersebut begitu dirindukan.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja bubur suro, yang merupakan sajian wajib saat tahun baru Islam yang bertepatan dengan 1 suro dalam kalender Jawa. Kehadiran bubur suro sekaligus menjadi simbol suka cita dalam menyambut tahun baru umat muslim tersebut.
Bukan hanya itu, hampir setiap daerah di Tanah Air memiliki suguhan khasnya masing-masing. Penasaran, apa saja makanan khas di berbagai daerah yang kerap hadir saat tahun baru Islam? Berikut ulasannya.

1. Bubur asyura

Bubur asyura Foto: Dok.Shutterstock
Meski tak hadir tepat pada 1 Muharram, tapi bubur gurih satu ini menjadi makanan wajib bagi umat muslim di Kalimatan Selatan, terutama setiap tanggal 10 Muharram. Bubur ini disajikan sebagai menu makan malam usai mereka menjalankan ibadah Puasa Asyura. Makanya, bubur tersebut dinamakan 'bubur asyura.'
ADVERTISEMENT
Sebelum menyantap bubur ini, terlebih dahulu masyarakat setempat membaca doa bersama. Sehingga biasanya bubur ini hadir sebagai sajian makan bersama di masjid.
Makanan yang warnanya agak putih kekuningan tersebut terbuat dari campuran beras, santan, rempah-rempah, dan aneka sayuran sesuai selera, dengan total bahan hingga 41 jenis. Rasanya yang gurih, dengan tekstur lembut, dan isian yang komplit membuat makanan ini begitu memuaskan perut yang lapar usai berpuasa.

2. Bubur bella pitunrupa

Ilustrasi aneka varian bubur Foto: Dok.Shutterstock
Sajian bubur lainnya yang hadir sebagai suguhan saat tahun baru Islam adalah bella pitunrupa. Hampir sama dengan bubur asyura, makanan khas orang Bugis ini juga disajikan pada tanggal 10 Muharram.
Sesuai arti namanya, mengambil dari kata 'pitu' atau tujuh; bubur ini pun memiliki tujuh varian laiknya bubur kampiun; ada bubur beras ketan putih, beras biasa, kacang hijau, labu, jagung, pisang, dan nangka.
ADVERTISEMENT

3. Kue apem

Warga bersiap-siap membagikan kue apem saat digelar 'Megengan Kubro' di Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Kue yang terbuat dari tepung beras ini merupakan sajian wajib dalam tradisi wahyu klitu yang dilakukan oleh masyarakat Karanganyar. Biasanya, kue lembut ini akan mereka lempar ke tikar berlapis daun pisang. Tradisi ini dilakukan sebagai wujud memohon kebaikan Allah SWT.
Tak hanya itu, ada pula yang menyusun kue apem bersama jajanan pasar lainnya sehingga menjadi gunungan yang kemudian diarak keliling kampung.

4. Ayam ingkung

Ilustrasi ayam ingkung Foto: Dok.Shutterstock
Sekilas memang tampak tak ada yang spesial dengan ayam goreng satu ini, namun makanan ini menjadi suguhan wajib masyarakat Jawa terutama saat merayakan hari besar; salah satunya tahun baru Islam atau malam 1 suro. Saat perayaan tersebut ayam ingkung disajikan bersama bubur merah putih.
ADVERTISEMENT
Bahan pembuatan ayam ingkung juga cukup spesial, lantaran menggunakan ayam kampung. Kemudian ayam tersebut diungkep dengan rempah-rempah; seperti brambang, bawang putih, kemiri, kunyit, serai, dan bumbu dapur lainnya.

5. Nasi tumpeng

Ragam jenis tumpeng Indonesia. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Memang belum komplit suatu perayaan di Indonesia tanpa kehadiran nasi tumpeng. Uniknya, meski berasal dari tradisi makan orang Jawa, tapi nasi tumpeng ini juga ada di daerah lainnya di Nusantara, lho. Bahkan setiap daerah memiliki nasi tumpeng khasnya masing-masing.
Terlebih, dalam ajaran umat muslim di Jawa, tumpeng merupakan wujud rasa syukur terhadap nikmat Allah SWT.