5 Makanan Khas yang Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Mataram Kuno

6 Juli 2022 18:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ares batang pisang di Pop Up Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta, Senin (27/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ares batang pisang di Pop Up Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta, Senin (27/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
ADVERTISEMENT
Kerajaan Mataram menyimpan banyak peninggalan bersejarah, salah satunya adalah kuliner tradisional yang khas. Pada era ini, kuliner Indonesia telah memiliki berbagai menu yang enak dan sehat. Kuliner tradisional kerajaan Mataram ternyata tidak kalah nikmatnya dengan kuliner modern saat ini.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan makanan khas. Kekayaan kuliner Indonesia tidak hanya terletak pada satu daerah; melainkan setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing. Beda daerah, beda bumbu, beda selera.
Bahkan kekayaan kuliner Indonesia ini sudah tersohor sejak zaman kerajaan Mataram kuno, yang terbukti telah memiliki berbagai variasi menu. Kuliner ini tidak hanya nikmat tetapi juga sehat karena terbuat dari bahan alami.
Para leluhur bangsa Indonesia sedari dulu telah memperhatikan cara memasak dan mengolah bahan makanan. Hal tersebut dilakukan untuk menyajikan hidangan terbaik bagi para bangsawan atau saat upacara agama.
Lalu, apa saja makanan khas yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno itu? Berikut ini tim kumparanFOOD telah merangkum beberapa makanan khas kerajaan Mataram yang didapatkan dari Pop Up Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta.
ADVERTISEMENT

1. Dwadal duren

Dwadal duren (dodol duren), hidangan penutup era Mataram Kuno di Pop Up Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta, Senin (27/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
Dwadal duren merupakan makanan penutup khas kerajaan Mataram. Makanan mungil ini seperti dodol dengan rasa duren yang sering kamu temui saat ini. Biasanya makanan ini menjadi makanan penutup bagi hidangan para bangsawan.

2. Glinding daging kerbau

Glinding daging kerbau di Pop Up Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta, Senin (27/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
Glinding daging kerbau atau yang disebut juga sebagai rumbah hadangan parana merupakan hidangan daging kerbau yang dihaluskan. Makanan tradisional ini bentuknya mirip seperti bakso pada umumnya. Tetapi yang membedakan adalah glinding daging kerbau kuahnya agak kental dan tidak sebanyak kuah bakso.

3. Sidat bakar

Replika hidangan era kerajaan Mataram Kuno di Pop Up Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta, Senin (27/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
Sidat merupakan ikan yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat pada zaman kerajaan Mataram kuno. Ikan ini dapat ditemukan di sekitar area kerajaan. Harang kyasan atau sidat bakar merupakan ikan sidat yang dibakar dengan menggunakan bumbu sederhana seperti bawang putih serta gula.
ADVERTISEMENT

4. Beong bumbu kuning

Beong bumbu kuning di Pop Up Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta, Senin (27/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
Beong bumbu kuning atau klaka wagalan merupakan hidangan yang terbuat dari ikan beong. Ikan ini diasapi kemudian dimasak dengan berbagai bumbu halus seperti cabai, bawang merah, ketumbar, dan kunyit. Makanan ini memiliki rasa yang gurih namun sedikit pedas.

5. Legen

Legen minuman era Mataram Kunodi Museum Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta, Senin (27/6/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
Legen adalah minuman fermentasi khas kerajaan Mataram. Minuman ini biasa disajikan saat jamuan kerajaan. Berbeda dengan tuak dan kinca, legen tidak mengandung alkohol. Minuman ini terbuat dari air nira kelapa.
Reporter: Monika Febriana