5 Makanan Penambah Darah buat Penderita Tekanan Darah Rendah

4 Januari 2022 8:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tekanan darah Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tekanan darah Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah makanan memang sudah sejak lama dipercaya memiliki manfaat menaikkan tekanan darah. Namun tak semua jenis asupan mampu menaikkan tekanan darah dengan sehat. Alih-alih menjadi penambah darah, malah sejumlah makanan bikin tekanan darah tinggi.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, tekanan darah rendah atau hipotensi, adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Bila kamu penderita darah rendah, mungkin hal yang lumrah mengalami gejala-gejala seperti pusing, kelelahan, hingga pingsan.
Kekurangan darah biasanya juga menjadi tanda bahwa tidak cukupnya aliran darah ke otak atau organ tubuh lainnya. Kondisi ini tentu tidak boleh disepelekan. Sebab, jika tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan pingsan. Tetapi jangan khawatir, hal ini masih bisa diatasi dengan mengonsumsi sejumlah makanan alami penambah darah. Apa saja? Berikut selengkapnya:

1. Garam

Ilustrasi garam Foto: Shutter Stock
Mengutip Medical News Today, asupan garam diketahui mampu memengaruhi hormon yang mengontrol keseimbangan air dalam tubuh. Oleh karenanya, menurut National Institutes of Health, asupan garam yang tinggi bisa meningkatkan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Bagi penderita darah rendah, bisa memanfaatkan hal ini dengan meningkatkan asupan garam. Seperti halnya menambahkan sejumput garam ke segelas air, membumbui makanan dengan lebih banyak garam, serta mengonsumsi makanan asin; seperti zaitun, ikan teri, hingga kacang asin.

2. Makanan tinggi vitamin B12

com-Ilustrasi Protein Foto: Shutterstock
Makanan yang mengandung vitamin B12 juga memiliki manfaat menaikkan tekanan darah. Menurut American Heart Association, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, berujung pada tekanan darah rendah. Oleh karena itu, orang dengan tekanan darah rendah disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12. Seperti daging, telur, ikan, susu, dan keju.

3. Makanan tinggi folat

Ilustrasi tumisan brokoli telur asin Foto: dok.shutterstock
Tak hanya makanan tinggi vitamin B12, menurut American Heart Association, kekurangan folat juga dapat menyebabkan anemia. Maka itu, makanan yang mengandung folat juga dipercaya dapat membantu menaikkan tekanan darah. Adapun makanan yang tinggi folat adalah brokoli, kacang polong, telur, bit, jeruk, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, dan hati.
ADVERTISEMENT

4. Kafein

Ilustrasi menuang kopi Foto: Shutter Stock
Makanan dan minuman yang mengandung kafein diketahui dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Kafein dapat menaikkan tekanan darah dengan menstimulasi sistem kardiovaskular dan meningkatkan detak jantung. Namun, sebaiknya jangan berlebihan juga, karena dapat menimbulkan keluhan jantung berdebar.
Serta, pastikan untuk tidak mengonsumsi kafein pada malam hari karena bisa mengganggu waktu tidur dan memperburuk keadaan. Adapun beberapa makanan dan minuman yang mengandung kafein; seperti kopi, coklat, teh, dan kakao.

5. Mengurangi asupan karbohidrat

Ilustrasi memasak nasi Jepang Foto: dok.shutterstock
Bagi para penderita darah rendah, menjadi penting juga untuk mengurangi makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi. Sebab, mengutip Manhattan Cardiology, makanan yang tinggi karbohidrat, terutama karbohidrat olahan, cenderung dicerna dengan sangat cepat dibandingkan dengan makanan lain. Hal ini diketahui dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian pun telah menunjukkan diet rendah karbohidrat mampu membantu mengatasi hipotensi atau darah rendah, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Seperti halnya yang telah dibuktikan pada studi di Journal of the American Medical Association.
Nah, itulah tadi sejumlah makanan sehat yang membantu menaikkan tekanan darah. Kendati untuk memastikan beberapa makanan tersebut benar bermanfaat untuk tubuhmu, pastikan juga dengan melakukan konsultasi ke ahli gizi atau dokter, ya.
Reporter: Destihara Suci Milenia