Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
5 Tips Memilih dan Menyimpan Tempe agar Awet Lebih Lama
20 Maret 2018 7:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Tempe menjadi salah satu bahan makanan terpopuler di Indonesia. Mengandung berbagai nutrisi yang melimpah dengan harga yang relatif terjangkau, tempe hampir selalu tersaji sebagai menu makanan utama.
ADVERTISEMENT
Bahkan, akhir-akhir ini kepopuleran tempe mulai merambah ke mancanegara. Tempe dianggap cocok sebagai salah satu alternatif menu diet kaya gizi dengan cita rasa lezat.
Meski begitu, tempe yang terbuat dari kacang kedelai fermentasi mudah busuk bila tidak disimpan secara tepat. Namun jangan khawatir lagi, karena dengan beberapa trik sederhana, tempe dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
Berikut ini tips memilih dan menyimpan tempe yang dapat kamu terapkan di rumah. Apa saja?
1. Mencermati tampilan tempe

Salah satu trik sederhana yang dapat kamu lakukan adalah membeli tempe berkualitas terbaik. Tempe yang memiliki kualitas bagus dapat terlihat dari permukaannya yang diselimuti oleh serabut kecil berupa jamur berwarna putih susu.
ADVERTISEMENT
Jamur putih bertekstur halus di permukaannya menandakan bahwa tempe masih dalam keadaan segar. Meski tempe yang telah diselubungi dengan jamur abu-abu masih dapat dikonsumsi, namun daya tahannya tidak sekuat tempe berwarna putih bersih.
2. Mencium aromanya

Aroma tempe yang khas dapat menandakan kualitas tempe. Umumnya, tempe yang masih segar memiliki aroma harum kedelai fermentasi yang khas, sedangkan tempe busuk memiliki aroma yang terkesan apek saat dihirup.
Selain itu, saat disentuh, tempe segar terasa hangat di tangan. Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang masih aktif di permukaan tempe.
3. Membeli tempe mentah

Ingin menyimpan persediaan tempe hingga beberapa hari ke depan? Salah satu trik yang dapat dilakukan adalah membeli tempe yang masih mentah dengan kedelai yang belum saling menyatu.
ADVERTISEMENT
Tempe mentah dapat disimpan terlebih dahulu dan kemudian diolah saat tempe sudah benar-benar matang. Yang perlu diperhatikan, sebaiknya simpan tempe mentah di suhu ruang agar proses fermentasi tidak terhambat.
4. Menyimpan tempe di dalam kulkas

Segera simpan tempe di dalam kulkas sesaat setelah dibeli. Suhu dingin akan membuat proses fermentasi jamur terhambat, sehingga tempe tidak akan mudah membusuk.
Saat dimasukkan ke dalam kulkas, biarkan pembungkus berupa daun atau plastik tetap melekat di permukaan tempe. Pembungkus akan melindungi tempe dari air yang akan membuat tempe mudah membusuk.
5. Merendam tempe di dalam air bumbu

Merendam dan merebus tempe ke dalam air berbumbu dapat menjadi cara alternatif untuk mengawetkan tempe. Sebelum disimpan, rendam tempe bersama bumbu yang terdiri dari bawang putih, kemiri, dan ketumbar lalu masukkan ke dalam lemari pendingin. Selain dapat mengawetkan, air rendaman akan membuat cita rasa tempe terasa lebih lezat tanpa perlu tambahan bumbu saat diolah.
ADVERTISEMENT